KUPANG, ODIYAIWUU.com – Warga masyarakat asal Papua yang terhimpun dalam Kerukunan Keluarga Besar Papua di Kupang, kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (16/6) menggelar deklarasi damai setia mendorong upaya meningkatkan toleransi dan menjaga keamanandan ketertiban masyarakat (kantibmas) di kota berjuluk Kota Karang itu.
Upaya warga Papuan Nusa Tenggara Timur meningkatkan toleransi antar umat beragama tersebut juga dimaksudkan mengeliminir potensi gangguan kamtibmas di tengah gempuran wabah virus korona (covid-19) yang kian mengglobal. Deklarasai damai tersebut juga bertujuan mengajak seluruh elemen warga masyarakat bersama-sama meningkatkan toleransi dan menjaga situasi kamtibmas agar NTT tetap aman dan damai.
“Kami mengajak seluruh warga mendukung dan aktif mematuhi protokol kesehatan covid-19 guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kami juga semua pihak tetap meningkatkan toleransi antar umat beragama guna mereduksi segala bentuk ganggun kamtibmas,” ujar Ketua Kerukunan Keluarga Besar Papua di Kupang, Pendeta Thomas W Ateba saat berlangsung Deklarasi Damai bertema Meningkatkan Toleransi dan Menjaga Situasi Kantibmas Tetap Kondusif di Tengah Pandemi Covid-19 di Wilayah Provinsi NTT dalam keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (17/6).
Menurut Pendeta Thomas Ateba, dalam rangka meningkatkan toleransi dan menjaga terjaga situasi kamtibmas di wilayah tanah Flores, Sumba, Timor, Alor, Rote, Sabu, Lembata, dan pulau-pulau lainnya (Flobamora), warga Papuan Nusa Tenggara Timur juga melakukan serangkaian kegiatan kegiatan sosial kemasyarakatan di tengah masyarakat kota Kupang.
“Kami menjalin keakraban, pemuda Papua dan pemuda Kupang menggelar pertandingan futsal untuk merekatkan tali persahabatan. Pertandingan persahabatan itu dilaksanakan di lapangan futsal Tanah Merah, Kelurahan Liliba, Kota Kupang. Even olahraga ini berhasil kami selenggarakan dan mendapat respon yang luar biasa para pemuda dan warga,” ujar Pendeta Thomas Ateba.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengakui, Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah contoh toleransi antarumat beragama bagi Indonesia. Provinsi NTT sangat baik dalam hal toleransi dengan menjadi contoh untuk provinsi yang lain agar mampu tetap menjaga kerukunan umat beragama dan keamanan bermasyarakat.
“Saya yakin NTT dengan keanekaragaman suku dan juga agama di sini akan terus menjaga kerukunan umat beragama, juga menguatkan kita sebagai bangsa yang besar dan punya nilai persatuan. Kita sangat bangga dengan itu,” ujar Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat mengunjungi Gereja Paroki Santo Yoseph Naikoten, Kupang, Sabtu (3/4/2021).
Gubernur Nusa Tenggara Timur juga mengakui, provinsi yang dipimpinnya bersama Wakil Gubernur Josef A Nae Soi merupakan wilayah yang sangat harmonis dan relasi sosial keagamaan. Laiskodat, mantan Ketua Fraksi NasDem DPR RI, mengapresiasi kehadiran Kapolri di NTT dapat memberikan energi positif pemerintah dan masyarakat tanah Flobamora untuk terus saling menjaga keamanan dalam interaksi sosial NTT.
“Kami di NTT ini toleransinya luar biasa dalam interaksi kami sehari-hari. Maka dari itu bisa dikatakan bahwa daerah ini menjadi penyangga persatuan dan kesatuan negara ini. Miniatur Indonesia itu ada NTT. Sukunya banyak, bahasanya banyak dan masyarakat dengan agama yang berbeda-beda ada di sini,” kata Viktor Laiskodat yang pernah mengunjungi Keluarga Besar Masyarakat Flobamora Papua di Jayapura yang dipimpin H. Sulaeman L Hamzah, anggota Fraksi NasDem DPR RI Daerah Pemilihan Papua kelahiran Lewotolok, Kacamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.
Viktor Laiskodat yang semasih muda pernah mengakrabi jalanan di Jakarta sebagai pendorong gerobak mengakui, warga masyarakatnya sudah terbiasa dengan perbedaan, baik itu suku dan agama dan kami justru bangga dengan perbedaan itu. “Tidak ada orang yang bisa memahami persatuan sebelum ia menerima perbedaan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan,” kata Viktor Laiskodat, Gubernur kelahiran Pulau Semau, Kupang.
Pada bagian lain terkait deklarasi damai, Pendeta Thomas Ateba mengatakan, selain menggelar pertandingan futsal di Liliba, kelurahan yang berjarak sepelemparan batu dari Bandara Internasional El Tari Penfui, para pemuda bumi Cenderawasih juga melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan positif lainnya.
“Keluarga besar Papuan Nusa Tenggara Timur kami juga menggelar bakti sosial di salah gereja di kota Kupang. Bakti sosial itu bertujuan menjalin hubungan persahabatan dan kekerabatan yang erat satu sama lain. Kami juga berharap agar di tengah suasana pandemi covid-19 warga tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai virus itu,” lanjut Pendeta Thomas. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)