ENAROTALI, ODIYAIWUU.com – Meski di Provinsi Papua, Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Nomor 21 Tahun 2001 sudah berjalan 20 tahun, toh wajah buram dunia pendidikan di sebagian wilayah kabupaten masih terlihat mata telanjang meski di sejumlah sisi sudah mulai terlihat menggembirakan. Entah apa nasib gedung asrama itu setelah UU Otsus Papua jilid II diberlakukan, hanya masyarakat, pemerintah, dan para alumni yang lebih tahu.
Hal itu yang terlihat dari gedung asrama Sekolah Teologi Pertama (STP) Einer Mickelson di kampung Kebo Manataidagi, Distrik Kebo, Kabupaten Paniai. Betapa tidak? Asrama STP Einer Mickelson di kabupaten yang baru beberapa tahun belakangan dipimpin Meky Nawipa, bupati berusia muda yang juga bekas pilot itu, kondisinya masih sangat memprihatinkan memasuki usia yang ke-60 tahun lebih.
“Padahal, sekolah Alkitab ini telah mencetak banyak pewarta kebenaran. Banyak orang jadi pendeta dan gembala yang melayani jemaat dan masyarakat di seluruh wilayah tanah Papua bahkan di luar Papua,” ujar Pdt Yusak Mote ST.h, gembala yang melayani jemaat di Pos PI Kanaan, Klasis Weya, Koordinator Sinode (Kingmi) Papua kepada Odiyaiwuu.com di Enarotali, kota Kabupaten Paniai, Selasa (21/9).
Yusak Mote yang juga lulusan STP Einer Mickelson tahun 1996 itu meminta berbagai pihak, terutama pemerintah serta pihak-pihak terkait mengulurkan tangan membantu merenovasi asrama sekolah tersebut. Permintaan itu beralasan karena kondisi atap dan temboknya sudah lapuk dimakan usia.
“Gedung asrama tersebut berusia 60 tahun lebih dan sudah lapuk. Kondisinya kumuh namun kini masih dihuni anak-anak yang melanjutkan sekolah di situ. Tak ada jaminan keamanan bagi para penghuninya. Semoga ada orang yang berbelas kasih mengulurkan tangan memperbaiki atau membangun asrama ini lebih baik,” lanjut Yusak Mote.
Pihak sekolah tengah berupaya merenovasi gedung asrama sekolah tersebut. Karena itu, ia berharap agar semua pihak berkehendak baik di tanah Papua terlibat merampungkan asrama tersebut agar menjadi hunian yang layak bagi generasi muda Papua yang menimba ilmu di sekolah menengah itu.
“Kami berharap agar Pemerintah Kabupaten Paniai melalui Dinas Pendidikan dan semua pihak mendukung pengelola sekolah serta orangtua murid membangun asrama agar menjadi tempat tinggal layak huni. Para alumni juga perlu melihat kondisi asrama yang saat ini sudah sangat memprihatinkan untuk terlibat membangun kembali,” ujar Ketua Panitia Pembangunan Asrama STP Einer Mickelson Manataidagi Yulius Yeimo kepada Odiyaiwuu.com di Enarotali, Senin (20/9).
Langkah sigap membangun asrama tersebut, kata Yulius Yeimo yang saat ini menjabat Kepala SMK Karel Gobai Enarotali, sangat mendesak agar para siswa yang tinggal di asrama tersebut belajar dengan aman dan nyaman demi meraih masa depannya. “Anak-anak yang tinggal di asrama untuk mengenyam pendidikan di sekolah itu adalah aset Gereja dan calon pemimpin masa depan Papua serta bangsa dan negara. Gedung asrama itu perlu kita perhatikan bersama,” katanya.
Sedangkan Yusak Mote menambahkan, melihat kondisi asrama yang sudah uzur dimakan usia itu berpotensi mengancam keselamatan para siswa bila terjadi hujan disertai angin kencang bahkan gempa bumi yang tak diprediksi sebelumnya. “Asrama itu perlu dibangun agar menjadi hunian yang layak,” kata Yusak Mote, mantan Ketua Klasis Biak Numfor, Kabupaten Biak Numfor. (Andrian Yeimo/Odiyaiwuu.com)