KENYAM, ODIYAIWUU.com — Aparat Kepolisian Resor (Polres) Nduga, Rabu (5/6) berhasil menggagalkan pertikaian antar dua kelompok warga yakni kelompok Ikabus Gwijangge dengan Tarni Wandikbo di Kenyam, kota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom menjelaskan, keberhasilan aparat Polres Nduga tersebut berawal dari saat aparat melakukan patroli gabungan di sekitar Kenyam, kota Kabupaten Nduga.
“Rabu (5/6) sekitar pukul 14.30 WIT, kelompok Ikabus Gwijangge melakukan penyerangan terhadap kelompok Tarni Wandikbo. Namun, personel Polres Nduga di-back up Satgas Tindak ODC berhasil menghalau dua kelompok tersebut sehingga bentrokan tidak terjadi,” ujar Benny kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Kamis (6/6).
Benny mengatakan, salah satu pimpinan kelompok Ikabus Gwijangge yang hendak melakukan penyerangan ke kelompok Tarni Wandikbo berinisial EU diamankan aparat Polres Nduga.
Kepala Kepolisian Resor Nduga AKBP VJ Parapaga menambahkan, berbagai upaya saat ini terus dilakukan untuk menghentikan pertikaian antar dua kelompok sesama warga asli Papua tersebut.
“Memang benar upaya mendamaikan kedua kelompok yang bertikai akibat belum tuntasnya pembagian suara hasil Pemilu Legislatif lalu yang menyebabkan dua orang meninggal. Nduga merupakan salah satu wilayah di Papua Pegunungan yang saat Pemilu menggunakan sistem noken,” ujar Parapaga.
Kapolres Parapaga mengatakan, akibat pertikaian kelompok Ikabus Gwijangge dengan Tarni Wandikbo dua orang meninggal, yakni Lingganus Gwijangge yang meninggal Sabtu (1/6) dan Delius Gwijangge tewas pada 28 Mei lalu.
Parapage menambahkan, hingga kini tercatat enam kali kedua kelompok itu bertikai, yaitu tanggal 15 Februari, 16 Februari, 4 Maret, 23 Maret, 14 April, dan Sabtu (1/6).
Untuk menghindari makin banyaknya korban jiwa maka pihaknya menggandeng para tokoh melakukan pendekatan ke kedua kelompok. Selain itu, Polres Nduga juga menggalakkan patroli dan melakukan razia senjata tajam yang dibawa seperti busur dan anak panah guna memberikan rasa aman di masyarakat.
“Saat ini situasi kota Kenyam dalam keadaan aman dan terkendali, masyarakat lainnya beraktivitas seperti biasa,” ujar Parapaga lebih lanjut. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)