SUGAPA, ODIYAIWUU.com — Kurang lebih 50-an mama-mana Papua menghadiri pertemuan guna ikut membahas perkembangan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Intan Jaya bertempat di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, Kamis (25/4).
Dalam pertemuan yang juga membahas urusan pos-pos non organik TNI-Polri tersebut, dua perwakilan mama-mama Papua dari Intan Jaya, Paulina Belau dan Damiana Sondegau, menyampaikan keluhannya terkait keberadaan pos-pos aparat keamanan non organik di wilayah itu.
Bahkan sejumlah pos aparat keamanan non organik dinilai berdekatan fasilitas umum seperti tower dan Bank Papua sehingga segera dipindahkan. Selain itu, keberadaan pos aparat keamanan membuat anak-anak sekolah ketakutan karena setiap hari mendengar bunyi-bunyian yang membuat mereka takut pergi ke sekolah.
“Saya datang ke sini (Mapolres Intan Jaya) untuk ikut membahas urusan pos-pos non organik TNI-Polri,” ujar Paulina Belau dalam pertemuan sebagaimana keterangan yang diterima Odiyaiwuu,com dari Sugapa, kota Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (26/6),
Paulina dalam pertemuan tersebut juga mengaku, keberadaan pos-pos aparat keamanan non organik TNI-Polri membuat banyak jadi korban akibat. Keberadaan beberapa pos tersebut juga berdekatan dengan masyarakat.
“Penempatan pos-pos aparat keamanan non organik TNI-Polri di sekitar masyarakat membuat kami menjadi takut mencari kebutuhan dan makanan untuk keluarga,” kata Paulina dalam nada keluh.
Sementara itu, perwakilan mama-mama Intan Jaya, Damiana Sondegau mengatakan pihaknya ingin dua pos yang ada di tower dan Bank Papua segera dipindahkan ke tempat lain.
“Bapak-bapak tolong untuk bisa dibedakan bapak-bapak sekalian. Anak-anak kami mau ke sekolah, tapi bunyi senjata jadi mereka takut. Akhirnya mereka tidak sekolah dan malah tinggal saja di rumah. Bapak-bapak, untuk masa depan anak-anak kami, bapak-bapak tolong pindahkan pos-pos ini,” kata Damiana.
Kepolisian Resor Intan Jaya AKBP Afrizal Asri, SIK bersama Satuan Tugas (Satgas) Gabungan TNI-Polri menggelar pertemuan dengan sekumpulan perempuan (mama-mama) Intan Jaya terkait perkembangan situasi kamtibmas di wilayah Intan Jaya.
Pertemuan yang digelar tersebut dihadiri juga Pejabat Utama Polres Intan Jaya, Pasi Ops 509 Letty Inf Wisnu Adityara, Dantim Satgas Delta Rajawali Lettu Setyani Pamungkas serta perwakilan perempuan atau mama-mama di Intan Jaya.
“Tujuan pertemuan atau audiensi ini yakni untuk mendengarkan aspirasi dari pihak mama-mama Papua di antaranya keberadaan pos-pos apkam TNI-Polri non organik yang berada sekitar lingkungan masyarakat Intan Jaya. Juga beberapa kejadian yang mengakibatkan jatuhnya korban,” ujar Afrizal kepada Odiyaiwuu.com dari Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat (26/4).
Usai audiensi, Afrizal mengatakan bahwa pertemuan kali ini membahas situasi kamtibmas di Intan Jaya. Berbagai masukan mama-mama Papua di Intan Jaya akan ditampung.
“Mama-mama tersebut meminta untuk Pos Titigi dan pos-pos lain untuk dipindahkan karena permintaan langsung dari masyarakat. Aspirasi ini akan kami lanjutkan kepada Penjabat Bupati selaku selaku penanggung jawab wilayah,” kata Afrizal.
Selain itu, ujar Afrizal, pihak Polres akan meminta diadakan pertemuan dengan pihak aparat kampung dan instansi terkait, termasuk berbagai tokoh di Intan Jaya.
“Kita akan mengadakan pertemuan untuk membahas situasi kamtibmas di Intan Jaya guna terjamin keamanan yang semakin kondusif,” kata Afrizal. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)