Bantuan Ketua Bhayangkari Pusat Juliati Sigit Prabowo untuk Korban Hujan Es Kuyawage Tiba di Lanny Jaya - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Bantuan Ketua Bhayangkari Pusat Juliati Sigit Prabowo untuk Korban Hujan Es Kuyawage Tiba di Lanny Jaya

Bantuan Ketua Bhayangkari Pusat Ny Juliati Sigit Prabowo untuk korban cuaca ekstrim di dua kampung yakni Kampung Luarem dan Yugunomba, Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Bantuan tersebut diberikan menyusul cuaca ekstrim berupa embun beku atau hujan es lalu menimpa dua kampung itu. Foto: Dok. Humas Polda Papua.

Loading

TIOM, ODIYAIWUU.com — Bantuan Ketua Bhayangkari Pusat Ny Juliati Sigit Prabowo untuk korban cuaca ekstrim Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua tiba di Distrik Kuyawage. Warga kampung Luarem dan Yugunomba, Distrik Kuyawage adalah korban cuaca ekstrim menyusul embun beku atau hujan es menimpa kampung itu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, bantuan tersebut sudah tiba di Lanny Jaya, Sabtu (6/8) dan dijemput serta dikawal langsung jajaran personil Polres Lannu Jaya untuk dibagikan kepada warga korban cuaca ekstrim.

“Penjemputan tersebut dipimpin langsung oleh KBO Sat Lantas Polres Lanny Jaya Ipda Frengki Rumrawer, S.H selaku wakil penanggung jawab. Ipda Frengki beserta anggota turun menuju ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya menggunakan dua unit kendaraan mobil Izuzu Dmax dan Toyota Rush guna mengawal pengiriman logistik ke Kabupaten Lanny Jaya,” kata Mushofa Kamal kepada Odiyaiwuu.com dari Tiom, kota Kabupaten Lanny Jaya, Papua, Minggu (7/8).

Bantuan sebanyak 1000 paket tersebut, ujarnya, akan langsung dibawa ke Lanny Jaya dan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan tersebut terdiri dari beras nemo 5kg, gulaku, tepung terigu segitiga biru, garam 500gr, teh sariwangi 25pc, dan kopi kapal api 165 gr.

“Semua bantuan Sembako tersebut telah dibagi menjadi 1000 paket yang siap dibagikan untuk masyarakat,” kata Kamal lebih jauh.

Catatan Kompas.com, Sabtu (6/8) menyebutkan, selama satu bulan terakhir warga di dua di kabupaten itu mengalami gagal panen. Cuaca dingin yang memicu kekeringan diduga sebagai penyebabnya.

Namun, peneliti pertanian menilai terganggunya ketahanan alam di Papua disebabkan faktor manusia, bukan iklim.

“Warga Papua itu kan mayoritas petani dan peladang yang tinggal di pegunungan selama ribuan tahun, jadi kalau mereka kelaparan itu aneh, berhadapan dengan iklim yang berubah-ubah begitu sudah biasa,” kata dosen pertanian Universitas Papua Dr Mulyadi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Papua, Wiliam Manderi mengatakan, timnya kini tengah berada di lokasi. “Tim ini turun ke lapangan untuk mengecek kepastian di lapangan seperti apa. Baik itu kerusakannya maupun kerugiannya, lalu kebutuhan apa yang harus dipantau dan ditanggulangi,” ujar Manderi.

Menurutnya, lokasi kejadian cukup sulit untuk dicapai. Dua jam terbang dengan pesawat dari Jayapura, lalu berjalan kaki kurang lebih dua jam. Dari laporan sementara diketahui sedikitnya tiga orang meninggal dunia, satu orang kritis, sementara sekitar 500 orang kelaparan.

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Hendro Nugroho meminta masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya mewaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti embun beku, hujan es, dan angin kencang.

Dalam menghadapi cuaca ekstrem, Hendro menganjurkan pembangunan lumbung untuk menyimpan makanan. Tujuannya agar saat musim kemarau seperti ini masyarakat tidak mengalami krisis bahan pangan.

BMKG di Jayapura baru mendapat laporan peristiwa embun beku di Lanny Jaya dari BPBD Papua pada tanggal 29 Juli lalu. Embun beku dan kemarau di wilayah Lanny Jaya terjadi di kampung yakni Luarem dan Yugunomba di Distrik Kuyawage.

“Kondisi tersebut mengakibatkan masyarakat mengalami kelaparan karena hasil bercocok tanam mengalami gagal panen,” kata Hendro. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :