Anggota DPRD Minta Hindari Saling Tuding Pasca Kebakaran di Dogiyai - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Anggota DPRD Minta Hindari Saling Tuding Pasca Kebakaran di Dogiyai

Anggota DPRD Kabupaten Dogiyai Laorensius Goo Foto: Dok. Alex Waine

Loading

JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Sejumlah rumah dan kios warga masyarakat Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Minggu (22/5) malam hangus terbakar. Pelaku diduga dilakukan orang tak dikenal yang punya motif tertentu. Pasca peristiswa naas tersebut, sekitar 100 orang pemilik rumah dan kios yang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi ke markas TNI dan Polri setempat.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dogiyai Laorensius Goo mengingatkan agar baik masyarakat, semua elemen maupun apparat keamanan perlu menghindari saling tuding.

“Saya meminta semua phak agar ikut menjaga keamanan dan ketertiban. Saya juga meminya pasca kebakaran menghentikan saling tuduh tanpa bukti, terutama saling tuding antara pihak keamanan dan rakyat demi menjaga kenyamanan dan keamanan warga masyarakat,” ujar Laorensius Goo kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (26/5).

Laorensius, anggota DPRD dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengingatkan, kebakaran yang terjadi di beberapa tempat di Dogiyai Minggu (22/5) malam merupakan musibah. Karena itu, ia meminta masyarakat dan pihak keamanan tidak saling tuding tanpa data dan fakta yang diperoleh langsung dari tempat kejadian perkara.

Wakil rakyat ini juga meminta semua pihak di Dogiyai bergandengan tangan bersatu untuk mencaritahu motif di balik kebakaran tersebut. Hal tersebut penting agar duduk soal atau motif kebakaran tersebut terang-benderang, sekaligus  menghindari saling tuding yang tentu tidak bermanfaat.

“Saya mengajak semua pihak, mari kita semua bersatu, baik TNI-Polri, masyarakat dan pemerintah daerah dan segera membentuk tim investigasi menyelidiki apa motif di balik musibah kebakaran ini,” kata Laorensius..

Belakangan ini situasi dan kondisi Dogiyai tidak aman karena ulah orang tak dikenal atau OTK melakukan aksi provokatif dengan tujuan tertentu sehingga apparat keamanan mengirim personil besar-besaran guna menjaga keamanan dan ketertiban warga.

“Saya meminta agar pendropingan personil keamanan dihentikan terlebih dulu. Langkah pendropingan apparat keamanan ke Dogiyai hanya akan semakin membuat masyarakat trauma terganggu aktivitas hariannya. Saya minta agar pengerahan personil dalam jumlah jumlah besar dihentikan. Personil keamanan perlu segera ditarik kembali dari Dogiyai,” katanya.

Tokoh Agama Kabupaten Dogiyai Pendeta Yehezkiel Dumupa, S.Th sebelumnya juga mengimbau warga masyarakat terutama tokoh masyarakat, intelektual, pemuda, pendidikan, dan perempuan bahu-membahu dan tetap setia menjaga berbagai potensi gangguan dari luar agar Dogiyai tetap aman dan damai.

Imbauan Pendeta Yehezkiel, gembala umat dan tokoh masyarakat tersebut lahir menyusul terjadinya pembakaran rumah dan kios warga Dogiyai yang terjadi Minggu (22/5) malam hingga Senin (23/5) dini hari waktu Papua. Semua elemen perlu menyatukan semangat bersama menjaga kedamaian di wilayah itu agar warga beraktivitas leluasa mencari rejeki demi keluarga.

“Saya sudah mendengar peristiwa kebakaran rumah dan kios warga semalam. Saya sudah mengimbau kepada sejumlah warga terutama generasi muda kami agar membantu menjaga kedamaian daerah. Dogiyai perlu dijaga agar tetap menjadi daerah yang damai dan terhindar dari potensi gangguan terutama pihak-pihak luar yang tidak bertanggungjawab. Dogiyai harus menjadi kampung yang memberi ketenangan dan kedamaian agar semua warga leluasa menunaikan tugas dan aktivitas hariannya,” ujar Ketua Klasis Kamuu Timur Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua Pendeta Yehezkiel Dumupa, S.Th saat dihubungi Odiyaiwuu.com melalui telepon selular di Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Papua, Senin (23/5).

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Dogiyai Kompol Bambang Suranggono sebelumnya mengatakan, ratusan orang yang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi ke pos TNI-Polri di Kabupaten Dogiyai, Papua sejak Minggu (22/5) malam usai rumah dan kios yang mereka tempati dibakar warga yang belum diketahui identitasnya.

“Memang benar Minggu malam hingga Senin dini hari terjadi pembakaran rumah warga di tiga lokasi sehingga mereka mengungsi ke pos TNI-Polri,” ujar Kapolres Kompol Bambang Suranggono mengutip Antara, Senin (23/5). Namun, pihaknya belum memastikan kelompok mana yang membakar rumah warga. Kuat dugaan, pelaku masih masyarakat asli Dogiyai dan sekitarnya.

“Belum dipastikan karena mereka sudah bergabung, yang awalnya berupaya membakar pasar tidak berhasil sehingga mengalihkan ke rumah warga. Situasi sempat mencekam karena pelaku berupaya membakar sejumlah lokasi. Muncul pula dugaan kantor Polsek yang menjadi Markas Polres Dogiyai menjadi sasaran dan hendak dibakar,” kata Bambang.

Saat ini aparat keamanan bersiaga dan Bambang sudah meminta bantuan penambahan pasukan untuk mengantisipasi pembakaran susulan. “Dalam catatan polisi ada 20 unit rumah yang berlokasi di kampung Ikebo, Kimipugi dan Ekimanida ludes terbakar namun tidak ada korban jiwa,” ungkapnya. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :