DENGAN hati yang remuk dan air mata yang tak terhenti mengalir, kami, umat Katolik Papua, mengucapkan selamat jalan kepada Paus Fransiskus, pemimpin yang penuh cinta dan kasih yang telah menyinari dunia dengan terang-Nya yang tak terhingga. Kehilangan ini begitu mendalam, seperti ada kehampaan yang tak terisi, namun kami percaya bahwa cinta yang Engkau sebarkan akan tetap hidup, melampaui waktu dan ruang, dan terus menyentuh setiap jiwa yang membutuhkan harapan.
Paus Fransiskus, Engkau adalah teladan sejati bagi kami semua. Di tengah dunia yang sering terperangkap dalam egoisme dan keputusasaan, Engkau adalah suara lembut yang mengajak kami untuk melihat dunia dengan mata hati, untuk mencintai tanpa syarat, dan untuk merangkul mereka yang terlupakan. Setiap langkahmu yang penuh kasih adalah pelukan bagi yang miskin, yang terpinggirkan, dan yang tersembunyi di sudut-sudut dunia ini. Kehadiranmu di tengah mereka adalah gambaran nyata dari cinta Tuhan yang tak mengenal batas.
Di setiap pelukanmu terhadap anak-anak muda, di setiap kunjunganmu ke tempat-tempat yang dilanda penderitaan, Engkau mengajarkan kami bahwa kasih sejati tak mengenal batas. Dengan hati yang tulus, Engkau berbicara tentang keadilan dan perdamaian, memberi suara kepada mereka yang tak terdengar, dan menempatkan kepentingan umat manusia di atas segala kepentingan duniawi. Engkau adalah pemimpin yang menghidupkan harapan dalam setiap hati yang merindukan kedamaian.
Di dunia yang sering kali lupa akan makna sejati persaudaraan, Engkau memancarkan cahaya yang menghubungkan hati-hati yang berbeda. Engkau merangkul pemimpin agama lain dengan tangan terbuka, menganyam persatuan di tengah perbedaan, dan mengajarkan bahwa cinta Tuhan melampaui segala sekat. Dalam dunia yang terluka oleh perang dan kebencian, Engkau adalah pembawa damai yang setia, yang tak pernah lelah mengusung perdamaian sebagai pedoman hidup.
Paus Fransiskus, Engkau mengingatkan kami bahwa bumi ini adalah rumah bersama yang harus kita rawat. Lewat Laudato Si’, Engkau menggugah kami untuk menjaga alam sebagai anugerah Tuhan yang harus dipelihara dengan penuh kasih. Dalam setiap ajaranmu, kami belajar untuk merawat bumi ini dengan hati yang penuh syukur, karena bumi ini adalah hadiah Tuhan yang tak ternilai.
Kami, umat Katolik Papua, dengan penuh rasa syukur dan terima kasih, ingin mengucapkan penghargaan yang mendalam kepadamu, Paus, karena melalui kepemimpinanmu yang penuh kasih, dua pastor asli Papua diangkat menjadi Uskup di Tanah Papua. Ini adalah anugerah besar bagi kami, sebuah langkah bersejarah yang menegaskan keberadaan kami di tengah Gereja Universal. Semangat pelayanan mereka akan melanjutkan karya-karya kasih yang telah Engkau tanamkan, membimbing umat Katolik di Papua menuju masa depan yang lebih penuh cinta, perdamaian, dan persaudaraan.
Kami berjanji untuk meneruskan perjuanganmu. Keteladananmu akan terus hidup dalam setiap doa kami, dalam setiap langkah kami yang penuh kasih, dan dalam setiap upaya kami untuk menjaga kedamaian dan persaudaraan. Benih-benih cinta yang Engkau tanamkan di hati kami akan terus tumbuh dan berbuah, memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan, dan membawa terang bagi dunia yang kadang terasa begitu gelap.
Dari Tanah Papua, Te Amamus, Papa Franciscus, dengan cinta yang tak akan pernah pudar. Selamat jalan, Paus. Semoga Engkau beristirahat dalam pelukan Tuhan yang penuh kasih, dalam damai yang abadi. Kasihmu akan terus mengalir dalam hidup kami, seperti sungai yang tak pernah kering. Cinta yang Engkau tanamkan akan terus hidup, memberi terang dan harapan yang tak akan pernah padam.
Tanah Papua, 22 April 2025
Umat Katolik Papua,
Yakobus Dumupa