Kepadamu, Gembala d’Armandville
(i):
Seratus tiga puluh tahun telah berlalu
Sejak kaki suci pertama kali menjejak tanah Sekeru
Cornelis Le Cocq d’Armandville SJ, pembuka jalan suci
Mengalirkan benih iman di tanah Papua
Tahun 1894 menjadi awal cinta Tuhan merasuk hati umat-Nya
Kisah suci penuh pengorbanan dan cinta seorang Le Cocq
Di Fakfak, Papua Barat Misi apostolik
Menyasar tanah Melanesia atas nama cinta
Le Cocq menghilang dalam laut tanpa pamit dengan umatnya
Di Kipia Mappa, Mimika Barat pada 1896
Semesta meratapi kepergiannya tanpa kabar
Ia tak sempat melihat umat kesayangannya di Mimika
Kabar duka menyasar di seantero tanah Papua
Seorang misionaris bersahaja pergi ke rumah-Nya
Usai menunaikan Misi mulia mulai dari pantai hingga gunung
Pelayanan tanpa batas hingga ajal menjemputnya
Di abad yang serba modern di setiap sisinya
Gereja terus merawat dan menebar kasih-Nya
Penuh semangat di setiap hati yang menaruh asa
Terus maju! Jangan menyerah
Jadikan 130 tahun ini sebagai tugu
Kenanglah selalu para misionaris Tuhan
yang mengabdi atas nama cinta di ufuk timur
Kobarkan asa: di tanah Papua iman terus tumbuh
Kepadamu Pastor Cornelis Le Cocq d’Armandville SJ:
Doa dan terima kasih umatmu dan kami semua terkirim
Kini, kami semua tengah larut dalam doa dan syukur
Menelusuri jejak pengabdianmu sejak 12 Mei 1896
Selamat Hari Ulang Tahun ke-130 Misi Katolik di Tanah Papua
Kepadamu, Gembala d’Armandville
(ii):
Di Tanah Papua, kisah panjang membentang,
Gereja Katolik berdiri kokoh, tak pernah lekang
Sejak 1894 jejak sejarah tertulis indah
Langkah perdana gembala d’Armandville dimulai
Kampung Sekru menjadi saksi nyata
Saat apostolik Misi dilandasi
Sabda Tuhan merasuk sukma penghuni tanah Papua
Di benak orang-orang yang polos benih iman ditanam
Dari sana gereja tumbuh megah
Menyirami jiwa dengan kasih nan ramah
d’Armandville, pahlawan iman,
Nyawa melayang di tengah laut
Dalam semangat yang tak tergoyahkan
Demi umat yang dikasihi tanpa batas
Di Kipia Mappa, riwayat usai
Tapi semangat membara, tak pernah layu
Diabadikan dalam sejarah panjang
Menjaga dan memelihara misi suci
Namun perjalanan pengabdian tak selalu mulus
Gejolak sosial hadir, membayangi setiap langkah
Dalam era modern, tantangan berat menanti
Namun, Gereja Katolik takkan henti mengabdi
Mewartakan Injil, tugas nan agung
Hingga ke seluruh penjuru dunia
130 tahun berlalu dan langkah berikut diayun
Gereja Katolik tetap setia, dalam suka dan duka
Di Tanah Papua, kasih Tuhan tetap bersinar
Dengan semangat yang baru: mari kita lanjutkan!
Warisan iman yang kuat menjadi panduan
Umatmu mengenangmu selalu, gembala d’Armandville
Kepadamu, Gembala d’Armandville
(iii):
Dari Kampung Sekeru sejarah tercipta
Sejak 1894 cahaya suci sang Sabda bersinar
Dari seorang gembala d’Armandville, misionaris pemberani
Kasih-Nya memeluk penghuni semesta di tanah Papua
Di kampung kecil, benih iman ditebar
Kasih Tuhan menyentuh hati umat di benua besar ini
Melawan gelombang ditantang demi karya pastoral
Hingga ajal menjemputnya di bibir pantai di tanah Mimika
Seratus tiga puluh tahun berjalan
Gereja Katolik tetap bertahan
Meski gejolak kerap menghadang
Namun iman tak pernah goyah
Di era penuh tantangan
Gereja Katolik tak tanggal mengabdi
Injil Kristus terus diwartakan
Kepada seluruh dunia, kasih-Nya memancar
Papua, tanah surga mempesona
Di sanalah iman Katolik terus tumbuh
Sejarah panjang penuh warna
Membawa berkat demi umat manusia
Kini kita menatap ke depan
130 tahun adalah awal perjalanan
Genggamlah Injil, teguhkan hati
130 Tahun Misi Katolik di tanah Papua
Mewartakan kabar sukacita dari ufuk timur
Menyatukan hati dalam doa
Melanjutkan misi dengan hati
Kini tepat 130 tahun, doa dan sukacita menyatu
Sejarah segera tercipta dalam kasih-Nya
Gereja Katolik di Papua takan pantang menyerah
Dalam terang Kristus: bersatu dan bergandengan tangan
Kepadamu, gembala d’Armandville:
Kata hati dalam puisi ini terkirim ke Firdaus.
Untukmu, d’Armandville, sang misionaris Allah
Selamat Merayakan HUT ke-130 Misi Katolik di tanah Papua
Karubaga, 22 Mei 2024
Dr Yosua Noak Douw, S.Sos, M.Si, MA lahir di Karubaga, Tolikara, 18 November 1982. Masuk SD Negeri Karubaga tahun 1989-1991, SD YPPGI Tulem tahun 1991-1992, dan SD Inpres Porome, Distrik Kelila, Kabupaten Jayawijaya tahun 1992-1994.
Kemudian masuk SLTP Negeri 2 Wamena, Jayawijaya tahun 1994-1997 dan SMU Negeri 1 Wamena tahun 1997-2000. Kuliah pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih tahun 2000-2004 dan meraih Magister Ilmu Ekonomi Uncen tahun 2011-2013. Tahun 2023 meraih Doktor (S3) di Uncen.
Menikah dengan gadis pilihannya, Novita Ronsumbre, dan dikaruniai anak-anak: Hadasah Douw, Priskila Douw, Yusuf Douw, Beruriah Douw, David Douw, Yuliana Douw, dan Yehoshua Douw. Yosua terlahir dari pasangan suami-isteri: Yerry Douw, S.Th, MA, M.Th dan Yuliana Agapa.
Ayahnya adalah seorang guru perintis pendidikan sekaligus hamba Tuhan di Tolikara. Sedangkan sang bunda adalah seorang ibu rumah tangga. Yosua adalah seorang ASN penikmat sastra. Ia lama mengabdi di birokrasi dengan sejumlah penugasan.
Kini, Yosua Douw menjabat Sekda Tolikara, Papua Pegunungan dan satu-satunya Sekda termuda di seluruh tanah Papua. Puisi karyanya ini dipersembahkan sebagai kado Hari Ulang Tahun (HUT) ke-130 Misi Gereja Katolik di Tanah Papua pada 12 Mei 2024