JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Mantan Wakil Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Orias Petrus Moedak dipastikan masuk dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan dihelat pada 27 November 2024.
Orias didampingi bakal calon gubernur Sebastian Salang awal pekan ini bertemu dan berdialog bersama warga Kota Kupang di Kelurahan Liliba. Di hadapan warga, Orias dan Salang yang dikenal dengan Paket Oase mendapat masukan terkait sejumlah agenda penting dan strategis di sektor pertanian, peternakan, ekonomi, dan layanan publik.
Keduanya juga menyampaikan sejumlah program dan visi-misinya untuk memajukan Nusa Tenggara Timur atau kerap disebut tanah Flobamora lima tahun mendatang bila dipercaya masyarakat.
“Jika saya dipercaya menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur lima tahun mendatang, saya akan memastikan setiap aparatur sipil negara menjalani pelatihan 3 x 8 jam atau 24 jam selama setahun untuk meningkatkan kualitas mereka,” ujar Orias Petrus Moedak di Kupang, kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Orias, mantan Bendahara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, juga menambahkan, seorang pemimpin harus memiliki visi-misi jelas dan kemampuan eksekusi.
Karena itu, berbekal pengalaman kerja di berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pihaknya yakin duet dengan Sebastian Salang adalah pasangan tepat untuk mewujudkan NTT lebih sejahtera.
Orias akan bertarung dalam Pilgub NTT bersama puluhan politisi, perwira tinggi Polri dan TNI yang sudah dan akan memasuki masa purna tugas kedinasan.
Mereka antara lain Frans Aba (PDIP, Gerindra, PKB, PAN, PSI, Hanura, Perindo), mantan Kapolda NTT Irjen Pol Purn Johny Asadoma (PDIP, Gerindra, PSI, PAN), Roy Bulan (PDIP, Gerindra, Nasdem, PSI), Fransiscus Go (Gerindra, PKB), Kolonel CPl Simon Petrus Kamlasi (Nasdem), anggota Fransiskus Xaverius Lema alias Ansy Lema (PDIP, PKB, PAN), dan Ketua DPRD NTT Emi Nomleni (PDIP, PKB, PAN).
Kemudian Refafi Gah (PDIP, Nasdem, PKB, Hanura), mantan anggota DPD RI Andre Garu (Gerindra, Nasdem), anggota DPR RI Melki Laka Lena (Golkar, PAN), anggota DPR Julie Laiskodat (Nasdem), dan Kornelis Kodi Mete (PDIP). OPM dikabarkan menggandeng Sebastian Salang dan akan diusung PDIP, Gerindra, Demokrat, PKB, PAN, PSI, dan Hanura.
Orias lahir di Kupang 26 Agustus 1966. Ia mengoleksi segudang pengalaman memimpin BUMN. Selama sembilan bulan sejak April 2018 menjadi Chief Financial Officer (CFO) PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum (Persero) hingga menjabat direktur utama,
Usai dari Inalum, Orias, lulusan jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, juga pernah menjabat sebagai CFO PT Bukit Asam Tbk selama satu tahun. Kemudian dipercaya menjadi CEO PT Pelindo III setahun dan CFO PT Pelindo II selama dua tahun.
Orias juga mengoleksi rekam jejak (track record) urusan pasar modal, di mana selama lima tahun sejak 2003 pernah menjadi Managing PT Danareksa Sekuritas dan Presiden Direktur PT Reliance Securities Tbk (RELI) selama dua tahun mulai 2008. Sebelum masuk perusahaan BUMN, ia telah berganti korporasi sebanyak tujuh kali sejak tahun 1991.
Saat masuk dalam jajaran direksi baru PT Freeport Indonesia bersama President Director Tony Wenas, Executive Vice President-Chief Operating Officer Mark Johnson, Executive Vice President-Chief Financial Officer Rob Schroeder, dan Executive Vice President-Human Resources and Security Achmad Didi Ardianto pada 14 Januari 2019 Orias dan Executive Vice President-Development and Director Jenpino Ngabdi bersama jajaran direksi mendapat respon positif manajemen Freeport McMoRan, induk perusahaan PT Freeport Indonesia.
“Kita memiliki tim bertalenta yang berkomitmen mengoperasikan dan mengembangkan operasi penambangan bawah tanah terbesar di dunia dengan aman, dan saya sangat bangga atas semua hal yang telah kita capai. Langkah ke depan akan memberikan kesempatan-kesempatan besar seiring kita melaksanakan rencana jangka panjang kita,” ujar President and Chief Executive Officer Freeport McMoRan Richard Adkerson. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)