JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Sejumlah tokoh nasional seperti aktivis kawakan Hariman Siregar dan bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddigie, para inisiator seperti Maruarar Sirait, Muhammad Qodari, Bursah Zarnubi, Angelius Wake Kako, dan ratusan aktivis lintas generasi yang berasal dari ormas mahasiswa Kelompok Cipayung, Kamis (2/5), menghadiri acara deklarasi Forum Aktivis Nasional (FAN) di Jalan Tegal Parang Selatan, Jakarta.
Forum tersebut lahir untuk menjaga demokrasi dan mengawal jalannya pemerintahan baru hasil Pilpres 2024 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Deklarasi bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-74 Hariman Siregar.
Agenda perkenalan FAN dibuka Ketua Umum Bursa Zarnubi diikuti deklarasi forum yang dibacakan Ketua Harian FAN Angelius Wake Kako, anggota DPD RI tahun 2019-2024 sekaligus senator terpilih periode 2024-2029 Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Timur.
Angelius Wake Kako mengatakan pemerintah ke depan perlu dikawal agar fokus menyelesaikan berbagai persoalan di negeri ini seperti korupsi, ketidakadilan, kemiskinan, dan jurang antara yang kaya dan miskin yang kian menganga.
“Kekuasaan itu perlu dikawal, apalagi kalau kita lihat kecenderungan pemerintahan kita ini dengan kekuatan yang begitu dominan di presidensial. Pemerintah butuh gerakan eksternal dan hal itu tentu diharapkan peran aktif dari para aktivis,” ujar Angelo kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Jumat (3/5).
“Sehingga para aktivis ini perlu dihidupkan semangatnya melalui api diskursus agar dapat melahirkan gagasan-gagasan untuk mengimbangi apa yang dilakukan oleh pemerintah,” lanjut Angelo, mantan Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia.
Tribute to Akbar Tandjung
Angelo pada kesempatan tersebut mengatakan, FAN juga akan menggelar acara Tribute to Akbar Tandjung sebagai penghargaan atas keteladanan tokoh itu dalam melakukan proses kaderisasi kaum muda Indonesia. Acara Tribute akan digelar di Jakarta Theater, Minggu (19/5) pukul 10.00 – 12.00 WIB.
Angelo yang juga Ketua Panitia Tribute to Akbar Tandjung mengatakan acara ini dibuat sebagai penghargaan atas ketokohan Akbar Tandjung. “Pak Akbar memberi perhatian dan dukungan yang besar pada kaderisasi para aktivis nasional,” ujarnya.
Figur Akbar, kata Angelo, juga menjadi inspirasi bagi banyak aktivis di Indonesia dalam komitmen dan kecintaan pada bangsa dan negara Republik Indonesia. Akbar, mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dinilai Angelo concern mendukung generasi muda Indonesia menempah diri sebagai calon pemimpin bangsa.
“Saat menjabat Ketua PMKRI Cabang Ende pada awal 2013 Akbar sedang berkunjung ke Ende untuk sebuah acara Partai Golkar. Ketika Pak Akbar berada di Ende bertepatan dengan acara Masa Penerimaan Anggota Baru PMKRI Ende. Saya undang dan beliau berkenan datang memberikan wejangan kepada para aktivis muda,” kata Angelo, senator kelahiran Ende, Flores.
Saat itu, Angelo mendapatkan peneguhan dari Akbar Tandjung. Bahkan politisi senior Golkar itu mengatakan, sebagai pemimpin organisasi di daerah memiliki peluang menjadi pemimpin nasional seperti rekan-rekan aktivis yang berada di Jakarta.
“Perhatian dan dukungan Pak Akbar masih saya alami saat saya menjadi Ketua PMKRI tingkat nasional periode 2016-2018. Saya berterima kasih dipercayakan menjadi Ketua Panitia Tribute to Akbar Tanjung. Ini merupakan kesempatan saya pribadi mengungkapkan rasa terima kasih kepada beliau,” kata Angelo.
Akbar Tandjung atau lengkapnya Djandji Akbar Zahiruddin Tandjung lahir 14 Agustus 1945. Ia seorang politisi nasional kawakan. Pernah menjabat Ketua DPR RI dari tahun 1999 hingga 2004. Akbar pernah menjabat Ketua Umum Partai Golkar tahun 1999 hingga 2004. Ia kemudian menjadi anggota DPR RI Dapil Jawa Timur tahun 1977 hingga 2004.
Akbar merampungkan studi doktor bidang Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada tahun 2007. Pernah pula menjabat menteri era Presiden Soeharto dan Bacharuddin Jusuf Habibie. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)