Dua Kelompok Massa Bentrok Buntut Kesepakatan Pembagian Suara Sistem Noken di Kabupaten Nduga

Dua Kelompok Massa Bentrok Buntut Kesepakatan Pembagian Suara Sistem Noken di Kabupaten Nduga

Suasana saat dua kelompok massa dikabarkan kembali bentrok di Kenyam, kota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat (12/4) sekitar pukul 16.40 WIT. Bentrok dipicu kesepakatan pembagian hak suara sistem noken pada Pemilu 2024. Situasi dikabarkan kembali aman berkat kerjasama semua elemen masyarakat. Foto: Istimewa

Loading

KENYAM, ODIYAIWUU.com — Dua kelompok massa di Kenyam, kota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan dikabarkan bentrok lagi, Jumat (12/4) sekitar pukul 16.40 WIT. 

Bentrok dipicu kesepakatan pembagian hak suara sistem noken pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Aparat kepolisian setempat kini tengah menangani kasus pertikaian lanjutan dua kelompok masyarakat tersebut.

“Pertikaian antara kedua kelompok tersebut diduga kuat berawal dari kelompok Lenanus Wandikbo dan Tarni Wandikbo yang melakukan penyerangan terhadap kelompok Ikabus Gwijangge,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Sabtu (13/4).

Bentrok kedua kelompok masyarakat tersebut sebelumnya diketahui melibatkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nduga Ikabus Gwijangge dengan Kepala Distrik Geselema Lenanus Wandikbo. Bentrok sebelumnya terjadi pada Kamis (15/2), Jumat (16/2), Senin (4/3), dan Sabtu (23/3).

“Bentrok tersebut kembali terjadi karena masalah pembagian suara yang belum terselesaikan dan ini merupakan kejadian ke enam kalinya,” kata Benny, Sabtu (12/4) malam.

Kepala Kepolisian Resor Nduga AKBP VJ Parapaga, SIK mengatakan, pihaknya melakukan tindakan tegas terukur dengan menembakkan gas air mata ke arah dua kelompok tersebut dan menghimbau agar kedua kelompok segera membubarkan diri.

“Permasalahan kedua belah Kelompok sebenarnya telah dinyatakan selesai pada Sabtu (6/4) ditandai dengan penandatanganan surat pernyataan dan perjanjian damai sehingga kejadian yang baru saja terjadi adalah karena sikap adik Almarhum yang belum mau menerima,” ujar Parapaga.

Parapaga juga mengatakan, pasca terjadinya pertikaian personel gabungan terus melakukan patroli di sekitar lokasi kejadian guna mengantisipasi bentrok susulan. Pihak Kepolisian juga telah melakukan pendekatan kepada para tokoh di Nduga untuk membantu meredam kedua kelompok agar bentrok tidak meluas.

“Situasi saat ini terpantau aman dan kondusif. Hal ini tak lepas dari kerjasama dan sinergitas bersama untuk menjaga situasi tersebut tetap kondusif,” kata Parapaga lebih lanjut.

Parapaga berharap agar situasi yang sudah kondusif tersebut tetap terjaga dan stabil sehingga aktivitas masyarakat berjalan normal. Pihak keamanan akan terus berupaya menjalin komunikasi bersama kedua kubu yang bertikai.

“Kami juga terus memberikan himbauan agar kedepannya masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memecah perdamaian yang telah kami upayakan tersebut, mari berdamai demi kesejahteraan masyarakat kita semua,” kata Parapaga. “Tidak ada korban jiwa dalam konflik ini,” lanjut Parapaga. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :