170 Mahasiswa Asal Mimika Diusir dari Kontrakan Akibat Telat Setahun Bayar Biaya Pemondokan - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

170 Mahasiswa Asal Mimika Diusir dari Kontrakan Akibat Telat Setahun Bayar Biaya Pemondokan

Sejumlah mahasiswa asal Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah berada di luar kontrakan setelah dikeluarkan oleh pemilik kontrakan, Jumat (5/4). Foto : Istimewa

Loading

JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Sebanyak 170 mahasiswa asal Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah di bilangan Tebet, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (5/4) terpaksa diusir alias dikeluarkan pemilik rumah kontrakan akibat telat setahun membayar biaya pemondokan selama kuliah. 

Ratusan mahasiswa dari kabupaten lokasi PT Freeport Indonesia (PTFI), anak perusahaan raksasa tambang dunia, Freeport-McMoRan Inc di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat tersebut tengah menempuh kuliah di berbagai perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). 

“Kami tinggal di kontrakan setelah Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Daerah Mimika bersepakat dengan pemilik kontrakan pada 5 April 2023. Namun, setelah setahun atau tepatnya tanggal 5 April 2024, bagian SDM belum membayar kelanjutan sewa kontrakan sehingga kami diminta keluar,” ujar ujar Tuter Jangkup, perwakilan mahasiswa Mimika mengutip koranpapua.id di Timika, Papua Tengah, Sabtu (6/4).

Tuter mengatakan, sejak dikeluarkan pemilik kontrakan saat ini para mahasiswa terpaksa menumpang sementara di kontrakan rekan-rekannya sesama anak Papua. Karena itu, ia meminta Bupati Eltinus Omaleng melalui Bagian SDM Setda Mimika secepatnya merespon persoalan ini dan melunasi biaya pemondokan para mahasiswa sesuai kesepakatan awal dengan pemilik rumah kontrakan.

“Kami sudah berupaya berkoordinasi dan menyampaikan persoalan yang kami alami, namun belum ada respon dari Bagian SDM Setda Mimika,” ujar Tuter lebih lanjut.

Mahasiswa lainnya, Frans Mamukang menambahkan, 170 mahasiswa tersebut terdiri dari 10 orang yang kuliah dengan bantuan Pemkab Mimika, 60 orang biaya orangtua, dan 100 orang memperoleh beasiswa pihak Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), yayasan yang mengelola dana Corporate Social ResponsibilIty (CRS) PTFI bagi masyarakat dua suku besar: Amungme dan Komoro serta lima suku kekerabatan dan suku-suku lainnya.

“Uang tunggakan sewa kontrakan ini sudah kami sampaikan kepada Kepala Bagian SDM Setda Mimika. Namun, hingga tanggal 5 April belum ada respon sama sekali. Kami sekarang sudah keluar semua dan numpang sementara di kos-kosan teman-teman Papua dari kabupaten tetangga,” ujar Frans di Jakarta, Sabtu (6/4).

Frans berharap agar Pemkab Mimika melalui Bagian SDM Setda segera menanggapi persoalan biaya pemondokan ratusan mahasiswa ini sehingga dapat membayarnya kepada pemilik kontrakan.

Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa (IPMT) Kota Studi Timika Helois Kemong meminta kepada Pemkab Mimika segera melihat kondisi sulit yang dialami putra-putri tanah Amungsa yang tengah menimba ilmu di Jakarta agar segera dibereskan.

“Kami berharap Pemkab melalui Bagian SDM Setda Mimika dapat melunasi tunggakan tersebut sehingga tidak mengganggu aktivitas perkuliahan mereka. Kalau boleh Bagian SDM secara rutin melakukan monitoring mahasiswa yang belajar di luar Kota Timika sehingga mengetahui apa saja yang dibutuhkan mahasiswa,” kata Kemong.

Menurut Kemong, pendidikan bagi mahasiswa asal Mimika yang merupakan calon generasi masa depan sangat penting untuk kemajuan Papua khususnya Mimika. Para mahasiswa ini kelak menjadi agen pembangunan daerah.

Kepala Bagian SDM Sekretariat Daerah Kabupaten Mimika Martinus Nububo mengutip koranpapua.id, Sabtu (6/4), belum merespon pertanyaan media tersebut. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :