Pemerintah Pusat Melalui Kementerian PUPR Mulai Bangun Sembilan Gedung Universitas Okmin Papua di Pegunungan Bintang

Pemerintah Pusat Melalui Kementerian PUPR Mulai Bangun Sembilan Gedung Universitas Okmin Papua di Pegunungan Bintang

Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana (baju merah) saat meninjau lokasi pembangunan gedung kampus Universitas Okmin Papua di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (21/2). Foto: Istimewa

Loading

OKSIBIL, ODIYAIWUU.com — Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia mulai tahun 2024 memulai membangun gedung kampus Universitas Okmin Papua (UOP) di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Proses pembangunan sedianya dimulai tahun lalu.

“Setelah penandatanganan nota kesepaham, MoU dengan Rektor Universitas Okmin Papua, Rabu (21/2), saya melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan kampus untuk memastikan progres penyiapan lahan,” ujar Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Oksibil, kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Jumat (23/10).

Menurut Spei, pasca penandatanganan Mou, pihaknya langsung meninjau lokasi yang tengah ditata untuk membangun sembilan gedung yang meliputi dua gedung fakultas, satu gedung rektorat, satu gedung perpustakaan, dan empat unit perumahan dosen. Lahan gedung-gedung itu, urai Spei, sudah siap, ready 90 persen dan tidak lama lagi akan mulai dibangun.

Spei menjelaskan, anggaran pembangunan sembilan gedung sekitar Rp 60-an miliar dan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat. Target pembangunan fisik seluruh sesuai kontrak kerja akan dirampungkan September 2024 mendatang.

“Ini kabar gembira bagi para mahasiswa Universitas Okmin Papua yang sedang kuliah maupun masyarakat terutama adik-adik SMA di Pegunungan Bintang yang akan bergabung nanti. Tahun ini kampus kalian akan berdiri permanen,” kata Spei, bupati putra asli Pegunungan Bintang.

Spei menambahkan langkah membangun Universitas Okmin Papua membantu putera-puteri tanah Papua lulusan SLTA khususnya di wilayah Papua Pegunungan yang daerahnya masih terisolir akibat minimnya sarana transportasi dengan biaya yang mencekik leher.

Baginya, gebrakan menghadirkan perguruan tinggi seperti Universitas Okmin Papua hanya dilakukan orang-orang visioner yang dianggap ‘gila.’ Sebab bagi kebanyakan orang, ini pekerjaan yang mustahil. Wilayah Pegunungan Bintang minus transportasi, pendidikan, dan minus sarana prasarana. Jadi bila niat baik membangun universitas seperti ini bukan hal mudah.

“Jangankan di Pegunungaan Bintang, di Jayapura saja dari dulu orang Katolik mau bangun Universitas Katolik tapi tidak jadi-jadi juga. Atau orang Biak mau bangun Universitas Kamasan juga sama, belum jadi juga. Jadi kalau ada orang yang pesimis, bagi saya tidak ada masalah karena itu akibat keterbatasan pemahamannya,” ujar Spei.

Menurut Spei, lulusan Program Pasca Sarjana Pengelolaan Lingkungan, Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada, 2023, masyarakat Pegunungan Bintang harus bersyukur bahwa sekalipun Universitas Okmin Papua adalah universitas swasta, namun bisa dibangun dengan uang negara melalui Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Perjuangan saya dan semua tim untuk lobi dana ke kementerian akhirnya berhasil. Mungkin pemerintah merasa iba dengan kondisi sarana dan prasarana pendidikan di wilayah kita yang sangat terisolir dan terpencil. Ini wujud kehadiran negara, bukti nyata perhatian pemerintah Indonesia bagi daerah perbatasan, terpinggirkan, terisolir dan tertinggal. Oleh karena itu, saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas bantuan ini,” ujar Spei. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :