TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Mantan dosen Universitas Cendrawasih Jayapura, Eka Kristina Yeimo, S.Pd, M.Si berpeluang terpilih menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Daerah (Dapil) Pemilihan Papua Tengah.
Berdasarkan pantauan hasil real count pemilu2024.kpu.go.id, laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Senin (19/2), Eka, dosen kontrak Program Studi Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cendrawasih tahun 2014-2024, berada di urutan ketiga raihan suara sebesar 2.528 atau 11,27 persen.
“Melihat hasil real count KPU RI, perolehan suara adik Eka Yeimo berada di urutan ketiga terbanyak setelah ibu Lis Tabuni dan Pak Yorrys Raweyai,” ujar Anna Josephine, aktivis perempuan Papua kepada Odiyaiwuu.com dari Timika, Papua Tengah, Senin (19/2).
Anna juga mengaku, banyak warga selalu berdoa dan berharap agar Eka dan Lis terpilih sebagai anggota DPD RI Dapil Papua Tengah guna mengemban mandat rakyat di Senayan. Bila perempuan asli tanah Papua lolos mewakili pemerintah dan masyarakat Papua Tengah pada Pemilu kali ini, kata Anna, merupakan sejarah baru.
Eka, perempuan asli tanah Papua jebolan Program Pasca Sarjana (S2) Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, berada di urutan ketiga setelah Lis Tabuni yang meraih suara 3.979 atau 17,75 persen dan calon petahana (incumbent) Yorrys Raweyai yang masih leading dengan raihan suara sebesar 6.529 atau 29.12 persen.
Menurut Anna, Eka dalam berbagai pertemuan dengan masyarakat di wilayah Papua Tengah berniat mendorong sejumlah isu urgen yang menjadi prioritasnya bila mandat warga diberikan kepadanya. Misalnya, bidang pendidikan yaitu mengusahakan agar semua dosen orang asli Papua yang masih berstatus kontrak agar diangkat menjadi dosen tetap.
“Adik Eka dalam beberapa kali bertemu masyarakat, ia menyampaikan akan mendorong agar program beasiswa bagi mahasiswa asli Papua lancar dan tidak tersendat-sendat sebagaimana kerap terjadi selama ini. Beliau juga bertekad mengingatkan pemerintah memberi perhatian soal pendidikan di pedalaman Papua, termasuk soal gaji guru-guru dan asrama sehingga kualitas anak didik semakin baik,” kata Anna. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com).