BEOGA, ODIYAIWUU.com — Pihak Komisi Nasional (Komnas) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) mengklaim menembak pesawat sipil baik di Bandara Beoga, Kabupaten Puncak, Jumat (16/2) dan di Bandara Nop Goliat Dekai, kota Kabupaten Yahukimo, Sabtu, (17/2) merupakan target militer OPM.
Pihak Komnas TPNPB juga mengklaim, telah menyelidiki pesawat yang mengangkut aparat dan logistik ke dua kabupaten itu. Aksi penembakan tersebut sebagai peringatan akibat pengerahan aparat dan logistik Indonesia ke wilayah-wilayah konflik sejak 2017 hingga 2023 karena melanggar hukum humaniter atau hukum perang internasional.
“Rumah-rumah sakit dan sekolah-sekolah di wilayah konflik bersenjata ditangani aparat Indonesia di wilayah konflik bersenjata sehingga melanggar hukum humaniter perang internasional. Karena itu, akan menjadi sasaran oleh pasukan TPNPB dengan cara dibakar,” ujar Juru Bicara Komnas TPNPB OPM Sebby Sambon melalui keterangan tertulis yang beredar dan diperoleh Odiyaiwuu.com dari Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (17/2).
Anggota TPNPB OPM Jumat (16/2) pukul 10.00 WIT menembak pesawat Asia One Air PK-LTF di Bandara Milawak, Distrik Beoga, Puncak, Papua Tengah. Aksi tersebut dilakukan setelah pihak militer pro kemerdekaan tersebut mendapatkan informasi pesawat sipil Indonesia sering mengangkut aparat Indonesia ke wilayah konflik bersenjata di bumi Cendrawasih.
Aksi penembakan di Milawak mengakibatkan badan belakang pesawat bagian kanan terkena satu tembakan dan tembus ke arah pintu belakang pesawat. Pihak Kodap VIII, ujar Sebby, mengklaim siap bertanggung jawab atas aksi itu. Kontak tembak terjadi antara aparat Indonesia dan anggota OPM namun tidak ada korban jiwa.
Aksi penembakan kelompok bersenjata kembali terjadi di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Pegunungan. Pesawat Caravan Asia One didor kelompok bersenjata, Jumat (16/2) pukul 09.52 WIT sesaat akan mendarat di Bandar Udara Milawak, Beoga.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom menjelaskan, satu tembakan tembus ke arah pintu belakang pesawat naas itu.
“Saat itu pesawat tersebut hendak melakukan pendaratan di Bandar Udara Milawak, Beoga dan ditembaki orang tak dikenal, OTK dari arah kanan pesawat,” ujar Benny kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Jumat (16/2).
Menurut Benny, tembakan tersebut berasal dari kelompok orang tak dikenal yang berada di kampung Ambobra. Kelompok itu menuruni kampung Ambobra ke kampung Julukoma, Beoga kemudian menembak pesawat Asian One PK-LTF.
“Tembakan tersebut kemudian dibalas oleh aparat keamanan TNI-Polri sebagai tindakan hukum kepada orang tak dikenal yang menembaki pesawat,” kata Benny lebih lanjut.
Namun, kata Benny, aksi penembakan itu tidak memakan korban. Sementara badan belakang pesawat bagian kanan terkena satu tembakan dan tembus ke arah pintu belakang pesawat.
“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang dapat menimbulkan kepanikan sehingga dapat terjaga situasi yang aman dan damai selama proses penyelidikan berlangsung,” ujar Benny.
Sementara itu, penyelidikan kasus penembakan pesawat Wings Air di Bandara Nop Goliat tengah ditindaklanjuti aparat keamanan. Pihak Polres Yahukimo memprioritaskan penanganan kasus penembakan terhadap pesawat Wings Air IW 1646 ATR 700 PK WGT saat melakukan landing di Bandara Nop Goliat, Dekai, kota Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (17/2).
Benny mengatakan, aksi penembakan terjadi sekitar pukul 13.20 WIT ketika pesawat tersebut bersiap untuk mendarat dari runway 25 menuju ujung Kali Brasa.
“Informasi yang kami terima menyebutkan bahwa pesawat tersebut terkena tembakan di sisi sebelah kiri hingga tembus ke dalam badan pesawat. Meskipun tidak ada korban jiwa, penumpang bernama Pratu Ongen mengalami luka lecet akibat terkena pecahan dinding pesawat,” ujar Benny kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Sabtu (17/2).
Menurut Benny, aparat keamanan dari Operasi Damai Cartenz 2024 bersama personel Brimob Yon D dan Polres Yahukimo sedang melakukan penyisiran di sekitar area Kali Brasa, ujung bandara yang diduga sebagai lokasi penembakan.
“Kami telah melakukan olah tempat kejadian perkara, TKP dan meminta keterangan dari awak pesawat. Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti kasus ini dan mengejar pelaku penembakan,” kata Benny lebih lanjut.
Kasus ini, ujar Benny, menjadi perhatian serius pihak berwenang. Upaya penyelidikan serta penegakan hukum terus dilakukan untuk mengungkap motif di balik aksi tersebut dan mengidentifikasi pelaku demi menjaga keamanan penerbangan di wilayah tersebut. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com).