Peran Mahasiswa Menyukseskan Pemilu 2024 - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
OPINI  

Peran Mahasiswa Menyukseskan Pemilu 2024

Marco Kasipdana, mahasiswa Program Magister Studi Pembangunan UKSW Salatiga, Jawa Tengah. Foto: Istimewa

Loading

Oleh Marco Kasipdana

Mahasiswa Program Magister Studi Pembangunan UKSW Salatiga;

Putra asli Papua dari Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan

MAHASISWA adalah komunitas calon intelektual yang memiliki tempat istimewa di mengah masyarakat. Mahasiswa dipandang memiliki peranan penting dalam agenda pembangunan dan politik negara. Mereka adalah penyambung suara rakyat non parlementer yang dipercaya masih jujur, idealis dan bebas dari tunggangan kelompok manapun.

Sekilas, mereka (mahasiswa) paling kurang memiliki lima peran utama yaitu agen perubahan (agent of change), kontrol sosial (social control) penguat moral (moral force), penjaga nilai (guardian of value), dan penerus bangsa (iron stock).

Sebagai anggota pemilih dari kalangan kelompok intelektual mahasiswa sudah seharusnya mengambil peran penting dalam berbagai aspek bidang kehidupan termasuk dalam bidang politik.

Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan digelar pada Rabu, 14 Februari merupakan pesta demokrasi terakbar di Indonesia yang saat ini tinggal menghitung hari. Mahasiswa dituntut untuk memainkan peran tersebut sebagai bukti bahwa mahasiswa masih mampu menunjukkan eksistensinya selaku salah satu elemen penjaga kualitas demokrasi.

Sebagai agen perubahan dalam bidang politik, mahasiswa tidak harus terjun ke lapangan bermain dengan para pemangku kepentingan bahkan elite politik atas dasar pertimbangan pragmatis. Mahasiswa memiliki ruang cukup untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya berdemokrasi bagi bangsa dan negara.

Begitu juga dengan kontrol sosial yang harus dijaga mahasiswa selama menjalankan kehidupannya di tengah-tengah masyarakat, termasuk dalam melakukan kontrol pada Pemilu kali ini. Mahasiswa juga dinilai sebagai penguat moral bangsa.

Penjaga nilai

Pada Pemilu kali ini, mahasiswa diharapkan mampu memiliki moral yang baik, menjadi teladan dan juga bisa memberikan dampak positif di masyarakat. Mereka dapat pula berperan sebagai penjaga nilai atau menyebarkan nilai-nilai luhur yang selama ini diakui secara universal yakni; kejujuran, empati, keadilan, tanggung jawab, integritas, moralitas, spritualitas, intelektualitas, idealisme, dan lain-lain.

Mahasiswa harus bisa memberikan pemahaman tentang apa itu demokrasi kepada masyarakat, bukan malah membantu menyebarluaskan pandangan tentang apatisme warga tak menggunakan hak politiknya (golput). Hal ini akan sangat merugikan rakyat itu sendiri.

Pilihan untuk terlibat dalam suatu partai politik adalah hak setiap orang, termasuk mahasiswa. Namun akan muncul pemikiran bahwa mahasiswa adalah kelompok yang memiliki intelegensi tinggi. Tetapi sebaliknya dengan mudahnya mahasiswa menjual intelegensi untuk memenangkan salah satu calon. Tentu hal itu perlu diwaspadai agar semangat idealisme tetap terpatri sesuai dengan peran mahasiswa.

Mahasiswa sebagai kelompok intelektual harus memandang momentum Pemilu 2024 sebagai hal penting yang berbeda dari momen-momen Pemilu terdahulu. Setiap mahasiswa tentu bebas dalam menentukan pilihannya, tetapi apapun sikap politik yang diambil haruslah rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kerap publik menilai mahasiswa adalah orang yang berpendidikan dan mempunyai kemampuan dalam keilmuan yang dimilikinya. Kepercayaan publik tersebut yang menjadikan mahasiswa poros penting, termasuk persoalan yang menyentuh aspek sosial dan politik.

Pada Pemilu 2024, mahasiswa memiliki tugas dan tanggung jawab untuk ikut berperan membantu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mendidik masyarakat yang masih belum paham soal pentingnya Pemilu. Atau juga melaksanakan gerakan sadar Pemilu atau membuat ajakan untuk ikut menyukseskan pesta demokrasi.

Selain itu, mahasiswa juga bisa membantu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memantau dan mengawasi proses jalannya Pemilu dengan baik agar berjalan sukses. Mahasiswa juga bisa memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana menjadi pemilih cerdas, mensosialisasikan tentang setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu, mengajak masyarakat agar tidak alpa menggunakan hak politik melainkan bersama-sama memilih pada saat pemungutan suara.

Perihal relawan

Pada konteks Pemilu ini, mahasiswa dapat memilih jalannya seperti menjadi bagian dari partai politik atau peserta Pemilu, pemantau maupun sebagai penyelenggara. Namun, ketika mahasiswa terjun menjadi penyelenggara Pemilu, maka harus menjaga integritas, moralitas, spritualitas, profesionalitas dan menjaga nilai-nilai fundamental Pemilu agar tidak terjadi kecurangan, kecurigaan, kecemburuan sosial.

Gerakan mahasiswa diharapkan membantu suksesnya penyelenggaraan Pemilu, baik gerakan di ruang lingkup kampus, desa atau kelurahan, kecamatan bahkan kabupaten dan kota hingga provinsi. Hal ini penting agar terciptanya penyelenggaraan Pemilu yang berkualitas, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Mahasiswa juga diharapkan dapat mengambil peran dalam menyukseskan Pemilu sehingga mendukung terwujudnya pesta demokrasi berkualitas, integritas, profesional. Selain itu, mereka juga bisa berperan aktif dalam menyukseskan Pemilu sekaligus mengambil pelajaran dari kegiatan politik tersebut dengan menegakkan tugas pokok dan fungsi sebagai calon intelektual.

Tinggalkan Komentar Anda :