WAMENA, ODIYAIWUU.com — Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Pegunungan Ismail Asso menyebut, baik Uskup, Presiden atau Bupati tidak punya tanah di Welesi.
“Ko (Anda) Uskup k, Presiden k (atau) bupati kamu semua tra punya tanah (di Welesi). Yang punya tanah orang Welesi. Bukan Menteri, Presiden, Bupati, Uskup atau orang asing siapapun. Stop asing (bukan orang Welesi) diseret-seret karena tak pantas,” kata anggota MRP Papua Pegunungan Ismail Asso melalui cuitannya di grup WA The Spirit of Papua, Rabu (31/1) malam.
Sementara itu, sejumlah elemen di Papua Pegunungan juga akan melaporkan Ismail Asso ke Kepolisian Daerah (Polda) Papua menyusul statemen Asso yang diduga menghina Uskup Dioses Jayapura Mgr Yanuarius Matopai You.
“Sejumlah elemen akan segera melaporkan Ismail Asso ke Polda Papua. Biarlah proses hukum memutuskan agar ada pembelajaran bagi semua. Ini negara hukum. Semua harus melewati proses hukum,” ujar Frederika Korain, SH kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Kamis (1/2).
Asso merespon berita yang diansir media Jubi.id tanggal 31 Januari 2024 dalam judul Uskup Jayapura: Jangan paksa bangun kantor gubernur di tanah adat Walesi dan Wouma.
Dalam berita Jubi.id tersebut, Uskup putra asli Papua itu meminta Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan jangan memaksakan pembangunan Kantor Gubernur Papua Pegunungan di atas lahan masyarakat adat Walesi dan Wouma, Kabupaten Jayawijaya.
Pernyataan itu disampaikan Mgr Yanuarius dalam diskusi bertajuk Quo Vadis Papua Tanah Damai? yang diselenggarakan Sekretariat Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan Fransiskan Papua di Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Senin (29/1/2024).
Screeshoot statemen Asso tersebut menyebar di berbagai grup WhatsApp dan menimbulkan reaksi beragam. Banyak nitizen memandang respon Asso atas merespon Uskup Matopai dalam berita itu menghina Uskup Matopai.
“Kepala botak ini (Uskup Matopai) punya tanah di Welesi di mana? Marga apa orang botak ini. Ada yang tahu ka? Dia aliansi dan konfederasi lima kepala konfederasi mana?” ujar Ismail Asso dalam grup WhatsApp WAMENA EMPOWERMENT yang screeshoot-nya diperoleh odiyaiwuu.com dari Jayapura, Kamis (1/2).
Saat dihubungi baik melalui telepon maupun pesan singkat, Asso belum merespon hingga berita ini dilansir ke publik. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)