WAMENA, ODIYAIWUU.com — Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe, SIP, MH, Selasa (26/12) pukul 11.00 WIB meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Kabar duka itu dirasakan juga Penjabat Gubernur Dr Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA beserta jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Pegunungan, dan masyarakat. Enembe menutup mata selamanya menghadap Tuhan, sang Sabda di tengah suasana perayaan Natal bagi umat Kristiani.
“Syalom. Salam Kasih Damai. Dalam suasana Natal ini. Di hari ini, kami atas nama pribadi dan keluarga besar Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan turut berduka cita atas wafatnya kaka besar, Bapak Lukas Enembe,” ujar Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai kepada Odiyaiwuu.com dari Wamena, kota Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (26/12).
Velix Wanggai, tokoh muda putra asli Papua, mengatakan, dalam kesaksiannya, Lukas Enembe adalah pemimpin besar dengan ide, gagasan serta langkah-langkah besar yang monumental bagi Papua dan generasi muda Papua ke depan.
“Semoga almarhum, Bapak Lukas Enembe mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Kiranya keluarga besar yang ditinggalkan selalu sabar, ikhlas, dan tabah. Salam hormat kami,” kata Velix lebih lanjut.
Petrus Bala Pattyona, SH, MH, anggota tim kuasa hukum Lukas Enembe membenarkan, Enembe menghembuskan nafas terakhir dalam usia 56 tahun.
“Benar. Pak Lukas meninggal dunia Selasa (26/12) pukul 11.00 WIB. Saat saya dan tim kuasa hukum sedang berada di rumah duka. Kita doakan semoga almarhum bahagia di Surga dan keluarga beroleh penghiburan serta kekuatan,” ujar Bala Pattyona kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (26/12).
Menurut Bala Pattyona, sebagai salah satu kuasa hukum yang selalu mengunjungi Almarhum semasa menjalani perawatan media, Enembe mengaku sangat terhibur dengan hamba Tuhan yang mendoakan kesehatannya.
“Sebagai salah seorang tim hukumnya, beliau sudah menggap saya sebagai saudara dan keluarga besar. Setiap kali mengunjungi Pak Lukas, beliau sangat terhibur. Saya juga selalu menyemangati beliau agar setia berdoa dan tetap bersemangat sehingga cepat pulih,” kata Bala Pattyona.
Enembe lahir di Tolikara, Papua, 27 Juli 1967. Enembe menjabat Gubernur Papua dua periode, 2013-2018 dan 2018-2023. Lukas, suami Ny Yulce W Enembe dikaruniai tiga anak, yaitu Astract Bona TM Enembe, Eldorado Gamael Enumbi, dan Dario Alvin Nells Isak Enembe. Sebelum menjabat Gubernur Papua, Enembe juga tercatat sebagai Bupati Puncak Jaya.
Enembe mengenyam pendidikan di SD YPPGI Mamit tahun 1983. Ia kemudian masuk SMPN 1 Jayapura dan lulus SMAN 3 Sentani tahun 1986. Lukas kemudian masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Sam Ratulangi Manado dan lulus tahun 1995. Tahun 2001 Enembe belajar di The Christian Leadership & Secound Leanguestic, Cornerstone College, Australia.
Sepulang dari negeri Kanguru, ia mengawali karier sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) hingga PNS di Kantor Sospol Kabupaten Merauke. Tahun 2001, ia terpilih menjadi Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya, mendampingi Eliezer Renmaur. Kariernya menanjak setelah terpilih menjadi Bupati Puncak Jaya dalam usia 40 tahun.
Pada tahun 2013, Enembe maju menjadi calon Gubernur Papua berpasangan dengan Klemen Tinal dan rakyat memilih pasangan ini memimpin Papua periode 2013-2018. Pasangan ini kembali terpilih mempimpin Papua periode kedua setelah mendulang 1.939.539 suara atau 67,54 persen periode 2018-2023.
Enembe juga tercatat sebagai kader senior Demokrat Papua yang memimpin partai itu periode 2006-2011, 2012-2017, dan 2017-2022. Lalu pada periode 2022-2027, ia kembali terpilih pada periode keempat memimpin Partai Demokrat Provinsi Papua. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)