Anggota Polres Terkena Anak Panah Saat Amankan Proses Pencairan Dana Desa di Kabupaten Tolikara

Anggota Polres Terkena Anak Panah Saat Amankan Proses Pencairan Dana Desa di Kabupaten Tolikara

Bintara Urusan Administrasi Propam Kepolisian Resor (Polres) Tolikara Bripda Muhammad Sultan, korban yang terkena anak panah saat bersama anggota Polres lainnya mengamankan proses pencairan dana desa di Karubaga, kota Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (12/12). Foto: Istimewa

Loading

KARUBAGA, ODIYAIWUU.com — Bintara Urusan Administrasi Propam Kepolisian Resor (Polres) Tolikara Bripda Muhammad Sultan, Selasa (12/12) terkena anak panah saat korban bersama anggota Polres lainnya mengamankan proses pencairan dana desa di Karubaga, kota Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan.

“Korbannya Bripda Muhammad Sultan, Bintara Urusan Administrasi Propam Polres Tolikara. Dia terkena anak panah di paha sebelah kanan saat mengamankan kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Tolikara,” ujar Kapolres Tolikara AKBP Achmad Fauzan, S.Ag kepada Odiyaiwuu.com dari Karubaga, Tolikara, Rabu (13/12).

Fauzan menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi di kantor DPMK Tolikara, Jalan Kota Baru, Distrik Karubaga saat anggota Polres Tolikara melakukan pengamanan di kantor dinas itu.

Peristiwa naas itu bermula pada Selasa (12/12) sekitar pukul 09.15 WIT. Kurang lebih sekitar 13 personil anggota Polres Tolikara bergerak menuju kantor DPMK melaksanakan pengamanan proses pencairan dana desa tahap II dan III Tahun Anggaran 2023 pencairan bantuan langsung tunai (BLT) triwulan I, II, III dan IV Tahun Anggaran 2023.

“Saat personil Polres Tolikara melakukan pengamanan tak lama kemudian sekitar (Selasa, 12/12) pukul 09.25 WIT datang LY, SE ke kantor Dinas DPMK. Lerinus mulai mempermasalahkan surat keputusan (SK) (pemberhentian LY dari jabatan) dan tidak lama kemudian Kepala DPMK Noak Tabo, SIP, MKP keluar dan mengatakan nanti masalah SK akan diurus Pak Noak sehingga LY meninggalkan kantor dinas itu,” kata Fauzan.

Fauzan menambahkan, pada (Selasa, 12/12) pukul 14.00 WIT LY kembali ke kantor dinas tersebut mengatakan, pelayanan (pemcairan dana desa dan BLT) hanya sampai pukul 17.00 WIT. LY mengancam bila tidak ada respon dari Penjabat Bupati Tolikara Marthen Kogoya, SH, MAP (terkait pemberhentian LY dari jabatannya) ia akan melakukan pemalangan di sekitar kantor Dinas PMK Tolikara.

“Tak lama berselang (Selasa, 12/12) pukul 17.30 WIT LY kembali dengan membawa massa awal kurang lebih 30 orang lalu secara langsung melakukan pemalangan jalan di depan kantor statistik yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari kantor Dinas PMK Tolikara,” ujar Fauzun.

Menurut Fauzan, [elaku melakukan pemalangan jalan menggunakan kayu pohon dan membakar ban sehingga kendaraan tidak bisa melintas. Tidak lama kemudian massa bertambah kurang lebih 150 orang.

“Setelah melihat kejadian tersebut personil pengamanan yang bertugas di Kantor DPMK dipimpin Kasat Samapta Ipda Abu Bakar, S.Sos menuju TKP pemalangan diback-up oleh TNI dan Brimob Gegana BKO Kabupaten Tolikara guna melakukan negosiasi terhadap pelaku (LY) yang melakukan pemalangan selama kurang lebih satu jam,” kata Fauzan.

Menurut LY, ia melakukan pemalangan jalan karena Kepala Dinas DPMK Noak Tabo belum menyampaikan apa yang disampaikan kepada Noak di kantor namun belum ada jawaban dari Bupati Tolikara. LY mempertanyakan, mengapa Noak Tabo tidak datang untuk menyampaikan tuntutannya di depan jalan yang dipalang itu.

“Saya lakukan pemalangan jalan ini agar Bupati Tolikara datang untuk menyampaikan penjelasan kenapa saya diganti dalam jabatan,” ujar Fauzan mengutip pernyataan LY.

Menurut Fauzan, sekitar pukul 19.00 WIT massa yang berada di sekitar TKP pemalangan bersikeras untuk tidak membuka palang dan mulai bertindak anarkis dengan cara melempar batu.

Pihak keamanan yang berada di TKP, ujanya, melakukan tembakan peringatan tetapi massa di sekitar TKP pemalangan bertambah banyak dan mulai menyerang pihak keamanan menggunakan batu dan anak panah. Buntutnya, Muhammad Sultan terkena anak panah bagian paha sebelah kanan.

Oleh karena melihat massa yang semakin anarkis, kata Fauzan, personil Polres Tolikara mundur menuju ke Pos Brimob guna mengamankan diri. Kasat Samapta Ipda Abu Bakar S.Sos bersama anggota lainnya segera membawa korban menuju RSUD Karubaga guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Sekitar pukul 19.30 WIT, kata Fauzan, personil Polres Tolikara yang dipimpin Kasie Propam Polres Tolikara Ipda Yohanis Pattipeilohy kembali menuju ke TKP untuk membuka palang jalan dan selanjutnya menuju rumah sakit melihat kondisi korban.

“Saat ini korban Muhammad Sultan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut,” ujar Fauzan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :