JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Penjabat Gubernur Nikolaus Kondomo, SH, MH, Kamis (26/10) bertemu Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di ruang kerjanya, kantor Kementerian Investasi/BPPM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta
Menurut Nikolaus, dalam pertemuan dengan Menteri Bahlil Lahadalia pihaknya mengatakan akan bekerja keras bersama jajaran pemerintah dan semua stakeholder mendorong di Papua Pegunungan menjadi lumbung pangan di tanah Papua.
Pasalnya, delapan kabupaten di provinsi yang dipimpinnya memiliki sumber daya alam melimpah dan tanah yang subur. Potensi tersebut ditopang dengan etos kerja masyarakat yang rajin bercocok tanam atau berkebun.
“Papua Pegunungan merupakan provinsi yang subur dan kaya sumber daya alam, terutama pertanian. Mulai dari sayur-sayuran, ubi jalar, buah merah, kopi, dan madu,” ujat Nikolaus Kondomo melalui keterangan yang diperoleh Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (26/10).
Oleh karena itu, lanjut Nikolaus, ke depan pihaknya bertekad dan bekerja keras mendorong jajaran pemerintahan di wilayahnya memfasilitasi petani dengan dukungan modal usaha agar mereka mulai membuka lahan besar jangka pendek, menengah dan panjang. Nanti, hasil bumi masyarkaat ini dibeli pemerintah sheingga perputaran berjalan.
Menurutnya, di hadapan Menteri Bahlil Lahadalia, ia juga menyampaikan untuk mensejahtrakan rakyat Papua Pengunungan, salah satu potensi ekonomi yang harus didorong dan dikembangkan ialah sektor pertanian dan perkebunan.
Nikolaus juga mengaku, ia sudah membentuk tim ahli ekonomi yang bekerja merencanakan dan membuat program untuk mengangkat potensi pertanian dan komoditas unggul di Papua Pengunungan
“Contohnya, masyarakat sudah bebaskan lahan di Tulem dan Ubikosi untuk dijadikan contoh pertanian terbesar di Papua Pengunungan,” ujar Nikolaus, putra asli Papua dan mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Papua.
Nikolaus menambahkan, Dinas Pertanian Papua Pengunungan bersama dinas terkait di delapan kabupaten telah melakukan rapat koordinasi untuk merumuskan Program Papua Pengunungan menjadi provinsi penghasil produk pertanian dan ekonomi kreatif dari masyarakat.
Setiap kabupaten, ujarnya, akan dikembangkan jenis tanaman yang cocok dengan tanah dan suhunya. Misalnya, kopi di Pegunungan Bintang dan Lanny Jaya, buah merah di Mamberamo Tengah dan Tolikara, jeruk dan nenas di Yalimo dan Tolikara, padi di Yahukimo, dan sayur-sayuran atau ubi-ubian di Jayawijaya.
“Jadi nanti masyarakat yang olah, dari mereka, oleh mereka dan hasilnya juga untuk mereka. Ini yang saya akan berusaha untuk mendorong di program Tahun 2024,” kata Nikolaus.
Dalam pertemuan itu Menteri Bahlil Lahadalia menjelaskan, Pemerintah Republik Indonesia hadir untuk masyarakat di tanah Papua. Pemerintah pusat juga giat mendukung dan mendorong program ekonomi kreatif sekaligus menggerakkan masyarakat untuk terlibat dalam dunia usaha agar memiliki semangat dan daya saing di bidang ekonomi.
“Saya sangat mendukung bila usaha di bidang pertanian atau hasil bumi sendiri. Pemerintah siap memberikan modal usaha atau dukungan penuh untuk membuka dunia usaha. Terima kasih juga atas kehadiran orang nomor satu Papua Pengunungan yang akan membantu kami di bidang investasi,” ujar Bahlil. (Ansel Deri, Gusty Masan Raya/Odiyaiwuu.com)