JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Analisis Papua Strategis (APS), sebuah komunitas analisis dan kajian yang terdiri daru sejumlah akademisi dan pakar dari berbagai disiplin ilmu, Kamis (17/8) menggelar diskusi olahraga, khususnya sepak bola di bumi Cenderawasih.
Kebijakan pemerintah melalui Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua terus mendorong semangat masyarakat dan berbagai elemen di lima provinsi daerah otonom baru (DOB) ikut terlibat bersama pemerintah daerah membangun di berbagai bidang, termasuk olahraga khususnya sepak bola. Saat ini sepak bola menjadi salah satu olahraga yang digandrungi di hampir semua Masyarakat di seluruh kabupaten di tanah Papua.
“Percepatan pembangunan kesejahteraan di berbagai bidang di Papua sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya menjadikan Papua sebagai provinsi olahraga. Ini tentu membawa semangat tersendiri bagi masyarakat yang sebagian besar masyarakat yang menggandrungi dan mencintai olahraga, khususnya sepak bola,” ujar Ketua Umum Analisis Papua Strategis Laus Deo Calvin Rumayom kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Sabtu (19/8).
Dalam diskusi publik yang langsung dipandu Laus, akademisi Universitas Cenderawasih, berbagai pertanyaan peserta mengemuka. Salah satu perntanyaan yang muncul dalam diskusi tersebut terkait persiapan pertandingan antara tim Papua Indonesia Selection versus Hetari United FC Papua New Guinea.
Turnamen ini dapat memacu industri sepak bola Papua menuju pasar pasifik dan dunia. Melalui turnamen antara tim dua negara tetangga tersebut juga menjadi peluang bagi Uncen sebagai institusi pendidikan tinggi negeri di Papua mengembangkan sport science.
Laus mengatakan, beberapa respon masyarakat antara lain mengharapkan pendidikan pelatihan anak-anak Papua usia dini dipersiapkan mengharumkan olahraga, khususnya sepakbola Indonesia mendatang.
Selain itu, tata kelola keuangan dari klub melalui pemerintah harus menjadi prioritas dan juga keikutsertaan para sponsor melalui PT Freeport Indonesia, The Karakas, dan pengusaha-pengusaha di Papua menjadi hal utama demi kekeberlanjutan sepakbola Papua.
Dalam diskusi tersebut hadir juga anggota DPRP yang juga mantan pemain Persipura Jayapura dan mantan pemain Timnas Indonesia Jack Komboy, Ketua Asosiasi Mantan Pemain Persipura Benny Yensenem, dan Ketua KONI Papua Kenius Kogoya.
Selain itu, Ketua Karakas Freddy Magai, Dosen Universitas Cenderawasih Daniel Womsiwor, pelatih sepak bola wanita Touskha OS Iba, Arlan Suruan dari PT Freeport Indonesia, founder & CEO Uni Papua Harry Widjaya, dan Direktur Riset APS Center for Development Richard Patty.
Berikut Sekretaris Jenderal APS Willem Thobias Fofid dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Theo Litaay. Hadir juga sejumlah Dewan Pakar dan Penasehat APS seperti Mayjen TNI (Purn) Buyung Lalana dan Prof M Hetharia serta beberapa tokoh nasional dan anggota APS di 16 negara. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
