NABIRE, ODIYAIWUU.com — Tim Kepolisian Resor (Polres) Nabire saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan meminta klarifikasi pihak Klinik Masija Kalibobo, Nabire terkait obat kapsul omeprazole berisi butiran/granul yang beredar melalui tayangan dalam sebuah video dan heboh di jagat maya.
Video berdurasi 1 menit 59 detik tersebut memperlihatkan seorang warga sedang mempertanyakan kandungan obat batuk yang disebut diperoleh berasal dari Klinik Masija, salah satu klinik kesehatan di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Minggu (6/8).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom mengatakan, tim Polres Nabire sudah meminta klarifikasi dr Imanuel Waiki, dokter umum di Klinik Masija, Kalibobo.
Menurut Benny, dalam pertemuan klarifikasi tersebut dr Waiki menjelaskan, omeprazole merupakan obat berbentuk kapsul yang berisi butiran/granul. Kapsul itu berfungsi melindungi obat dari pengaruh asam lambung dan menjaga kestabilan saat berada dalam lambung.
“Omeprazole digunakan untuk mengatasi masalah sakit lambung, bukan untuk batuk, seperti apa yang disampaikan oleh pasien dalam video yang beredar,” ujar Benny melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Nabire, kota Provinsi Papua Tengah, Senin (7/8).
Benny menambahkan, dalam pertemuan tersebut tim Polres Nabire juga memperlihatkan video kepada petugas apotik. Dalam video tersebut tim dan pihak klinik Kalibobo memastikan bahwa obat yang diperlihatkan dalam video yang beredar itu benar-benar dari klinik tersebut.
Obat omeprazole dengan kemasan yang sesuai dan keterangan yang tertera pada kertas bungkusan obat sama persis dengan yang dimiliki oleh klinik.
“Untuk memperkuat bukti, tim Polres juga mengambil sampel obat omeprazole dari Klinik Masija. Tim mengkonfirmasi bahwa obat omeprazole yang diunggah oleh pasien dalam video memang benar berasal dari apotik Masija di Kalibobo,” kata Benny.
Pihaknya menambahkan, dari keterangan petugas medis di klinik tersebut bahwa omeprazole merupakan obat untuk mengatasi masalah sakit lambung dan bukan untuk batuk, sebagaimana disampaikan oleh pasien dalam video tersebut. Tim juga mengamati, hampir semua sampel obat omeprazole yang ada berbentuk kapsul dan berisi butiran/granul.
Sebagai bagian dari klarifikasi, tim Polres Nabire mengarahkan penanggung jawab apoteker di Klinik Masija untuk datang ke Satreskrim untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait obat omeprazole.
Pada Sabtu (5/8) mulai pukul 15.00 hingga 21.00 WIT, terdapat daftar nama pasien yang berobat dan diberikan obat omeprazole di Klinik Masija.
Mereka adalah Ny Emi yang beralamat di Kimi, keluhan nyeri ulu hati; Ny Jois beralamat di Samabusa, keluhan nyeri lambung; dan Ny Oyance Iyai, beralamat di Topo dengan keluhan nyeri ulu hati.
Selain itu, tuan Mustari beralamat di Kalibobo dengan keluhan nyeri ulu hati; Ny Narti beralamat di Kimi dengan keluhan nyeri ulu hati; Ny Elizabet Wayoa beralamat di Kalibobo dengan keluhan nyeri ulu hati; dan tuan Agus Gibain beralamat di Jalan Mandala, dengan keluhan nyeri ulu hati.
“Kami minta kepada warga, apabila meragukan apa yang diberikan oleh tim medis untuk menanyakan kembali agar mendapatkan penjelasan dari tim medis. Kami juga minta warga agar tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kegaduhan yang dapat mengganggu situas kamtibmas di wilayahnya masing-masing,” ujar Benny. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)