Elegi Sebuah Negeri
Untuk Papua
Di negeri ini kami mengais dari sisa-sisa kejayaan
Sembari merapalkan harap yang dijanjikan dari mulut ke mulut.
Di negeri ini kami merindu keadilan
Yang diserukan turun-temurun sedari dulu
Keadilan hanyalah kalimat-kalimat yang tertulis sebuah
alinea.
Di negeri ini rencana-rencana cerdik ditumpahkan
demi napsu-napsu para tikus di kantor.
Di negeri ini kami meratapi saudara-saudara kami
yang berjuang demi kesejahteraan
dan air mata kami mengalir
bersama darah para pejuang
yang tertumpah di tanah ini.
Kami terasing
Kami nyaris dilupakan
Di negeri ini kami hanyalah anak tiri
Yang dilirik dan di tikam mati.
2018
Perempuan
Pada dadanya
diubah segala duka menjadi suka
Lalu ditanggung dengan air mata cinta
Atas nama kesabaran.
Pada rambutnya yang terurai dihapus segala debu salah Yang melekat
Atas nama ibu.
Pada punggungnya ditanggung segala ocehan Yang dilemparkan ditanggungnya
Atas nama perjuangan.
Sebab
Sedari dahulu Maria
Memikulnya dengan Cinta.
Oktober 2018
Via Dolorosa
Di Sebuah perjalanan menuju kepenuhan janji
Yesus menemukan Ibunda
Dan perempuan-perempuan lainnya.
Ibunda dengan segala setia
Berdiri dengan teguh
Menyambut putranya
Betapa setianya!
Sedang perempuan-perempuan
Dengan duka yang paling sesal
Meratapi segala salahnya.
Jumat Agung 2018
Perempuan di Jalan Sengsara-Mu
Di pukul tiga pagi
Perempuan memberanikan diri bertanya:
Engkau juga bersama dengan orang itu?
Di perhentian ke empat
Perempuan dengan hati yang terkoyak
Meratapi nasibmu.
Lalu perempuan lagi
Veronika perempuan asing
Dengan saputangan yang dia sulam dengan nadi cinta
Mengusap peluh yang bercucur.
Lalu perempuan-perempuan Yerusalem
Meratapimu,
Hingga tiba di golgota perempuan masih bersujud
Di kaki-MU
Perempuan: mereka setia dari Getsemani hingga
Golgota!
Jumat Agung 2018
Milla Lolong, perempuan Lembata. Lahir pada 13 Oktober 1997 di kampung Lewoeleng dengan nama lengkap Maksimiliana Wua Lolong. Anak keempat dari enam bersaudara.
Ia menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDK Lewoeleng tahun 2010, kemudian menempuh sekolah menengah pertama pada SMP Sinar Pelita Ledoblolong (sekarang SMP Negeri 5 Lebatukan, Lembata) dan tamat tahun 2013. Tahun 2016 tamat pada SMA Negeri 1 Nubatukan, Lembata.
Sekarang sedang menempuh studinya di Universitas Flores, Ende. Karya-karyanya dimuat dalam beberapa buku antologi puisi bersama. Juga sering dimuat pada media cetak dan media online di antaranya Pos Kupang, Flores Pos, Kabar NTT, Cakrawala Pendidikan, Weeklyline.net, Flores Pos.co. Bergabung di komunitas Sastra Rakyat Ende (SARE).
Saat ini menjadi guru di SMP St Pius X Lewoleba, Lembata. Menjadi dosen tamu pada kuliah ‘Puisi Indonesia’ di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.