JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Juru Bicara Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom mengatakan, upaya dan langkah membebasan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens kian menyulitkan pemerintah Indonesia dan berpotensi mengalami jalan buntu.
Langkah menyulitkan tersebut, ujar Sebby akibat statemen aparat keamanan yang dinilai keliru. Padahal, pihaknya tengah berupaya keras meyakinkan Panglima Kodap III TPNPB-OPM Wilayah Ndugama Derakma Brigjen Egianus Kogoya dan pasukannya agar Mehrtens, pilot berkebangsaan Selandia Baru itu segera dibebaskan.
“Kami berusaha yakinkan Egianus dan pasukannya bahwa sandera siap dibebaskan. Tapi, karena aparat Indonesia keluarkan pernyataan yang keliru, Panglima Egianus kembali tegaskan bahwa sandera tetap bersama mereka,” ujar Sebby Sambom melalui keterangan yang beredar dan diperoleh Odiyaiwuu.com dari Papua, Sabtu (8/7).
Sementara itu, Egianus Kogoya melalui keterangan tertulis yang beredar di kalangan jurnalis di Papua dan diperoleh media ini juga menegaskan, pihaknya tidak pernah meminta uang tebusan Rp 5 miliar untuk pembebasan Mehterns.
Egianus menegaskan, pemberitaan media massa yang menyebut dirinya meminta uang tebusan hanyalah omong kosong. “Kami keluarkan peringatan, bahwa tentara Indonesia di seluruh media katakan bahwa Egianus Kogoya minta uang Rp 5 miliar, itu omong kosong. Tidak ada itu. Siapa bilang Egianus minta uang,” kata Egianus.
Pihaknya juga menepis pemberitaan media Indonesia yang menyebut TPNPB meminta tebusan. “Kami hanya mau Papua merdeka, itu saja, tidak benar kami minta uang. kami sandera pilot sampai Papua merdeka,” ujar Egianus.
“Kami harus kerja keras lagi lobi Panglima Egianus dan pasukannya supaya pilot asal New Zealand itu bisa diselamatkan,” kata Sebby lebih jauh. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
