NABIRE, ODIYAIWUU.com — Bupati Kabupaten Nabire Mesak Magai, Bupati Paniai Meki Nawipa, Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya, SH, SIK, Dandim 1705 Nabire Letkol Inf Donni Firmansyah M.Han, dan warga yang terlibat konflik serta sejumlah elemen, Kamis (8/6) bertemu mencari solusi atas dua kelompok warga yang bertikai.
Pertemuan yang berlangsung Kantor Distrik Uwapa dalam rangka mencari solusi serta mendengar keluh kesah pasca konflik dua kelompok warga yang berujung dua orang meregang nyawa.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom membenarkan pertemuan dua bupati di wilayah adat Meepagi tersebut dan aparat TNI-Polri serta warga guna mencari solusi penyelesaian konflik yang terjadi di Nabire, Kamis (8/6).
Dalam pertemuan tersebut hadir juga Sekda Nabire Pieter Erari, SE, M.Si dan tokoh masyarakat suku Mee Mapia Oskar Makai, SH.
Bupati Mesak Magai mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan memastikan keamanan di Nabire sekaligus membantu memediasi penyelesaian masalah yang telah terjadi.
“Kami pimpinan Pemerintah Daerah Nabire ingin menyampaikan turut berduka cita atas meinggalnya dua korban dari masyarakat suku Mee. Tujuan pertemuan ini untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Nabire,” kata Mesak.
Mesak menegaskan, dirinya tidak ingin kembali menelan korban maupun hal-hal yang tidak diinginkan seperti pembakaran rumah warga ataupun lainnya. Konflik yang terjadi, lanjutnya, harus segera diselesaikan sehingga warga dapat kembali beraktivitas tanpa adanya rasa takut yang berkepanjangan.
Sedangkan Ketut Suarnaya mengatakan, pada Rabu (7/6) sekitar pukul 22.45 WIT terjadi pembakaran rumah warga. Data sementara personel di lapangan menyebut, peristiwa itu terjadi di KM 80 di mana sebanyak 6 rumah dan di KM 64 ada 1 rumah yang dibakar pasca konflik dua kelompok warga.
“Sampe saat ini kami juga masih melakukan penyelidikan terhadap para korban yang mengalami luka-luka pasca konflik yang terjadi di Nabire karena belum adanya korban luka-luka baik luka ringan maupun luka berat yang dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat,” kata Ketut Suarnaya.
“Kami aparat gabungan TNI-Polri bersama Pemerintah Daerah akan melakukan upaya agar konflik dapat berakhir tanpa adanya jatuh korban maupun kerugian material,” ujar Suarnaya lebih jauh.
Pihaknya juga mengimbau seluruh masyarakat yang hadir dalam pertemuan ini agar konflik tersebut diselesaikan dengan baik dan aman. Semua juga wajib menjaga situasi keamanan dan ketertiban (kamtibmas) Nabire tetap kondusif.
“Kami juga meminta para tokoh maupun yang diberikan tanggung jawab di masing-masing kelompok untuk bisa membantu kami dalam mengendalikan warganya sehingga tidak kedamaian yang kita harapkan bersama dapat kita ciptakan di Kabupaten Nabire serta aktifitas dapat berjalan kembali seperti pusat perbelanjaan, perkantoran dan sekolah-sekolah,” lanjut Suarnaya, Kapolres berdarah Bali.
Usai mendengarkan penyampaian Bupati dan Kapolres Nabire dilanjutkan dengan penyerahan santunan dari Bupati Nabire sebesar Rp 20.000.000 dan bantuan dari Bupati Paniai sebesar Rp 100.000.000 kepada pihak keluarga korban. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)