Menyemai Calon Generasi Emas Lewat Papua Football Academy dari Lereng Nemangkawi, Bumi Cenderawasih - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Menyemai Calon Generasi Emas Lewat Papua Football Academy dari Lereng Nemangkawi, Bumi Cenderawasih

Presiden Joko Widodo bermain bola bersama anak-anak usai meluncurkan Papua Football Academy (PFA) di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Rabu (31/8 2022). Papua Football Academy wadah menyemai potensi generasi muda tanah Papua di Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Sumber foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Loading

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menaruh perhatian pada anak-anak muda Papua di bidang olahraga, khususnya sepak bola (selanjutnya bola). Bola tak sekadar hobi yang digandrungi nyaris separuh manusia di bawah planet bumi, termasuk Papua, provinsi nun di ufuk timur Indonesia. Bukan pula soal adu gengsi tim atau pendukung. Ia juga perayaan persaudaraan dan kegembiraan antar masyarakat. Bola juga sumber ekonomi orang-orang kecil.

Sentra perhatian dan kepedulian Presiden Jokowi, bukan sekadar urusan ekonomi pembangunan. Namun, juga menjadi core business kebijakan politik pembangunan ikut menyiapkan generasi muda tanah Papua memasyarakatkan olahraga, khususnya bola. Selain tentu, aneka kebijakan lain yang menukik lebih ke dalam bertolak dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua yang kini sudah mengalami revisi.

Tentu Jokowi tak asal berniat memajukan olahraga, khususnya bola. Bisa saja ada alasan jauh dari itu. Bola tak lebih seperti agama baru. Ia (bola) memiliki ‘umat’ yang saban waktu kerap membuat publik tergila-gila menyaksikan langsung atau mengikuti lewat saluran televisi saat berlangsung turnamen bola. Lalu menyatu dalam histeria dan sorak sorai di saat dua tim saling menjamu di lapangan.

Jam memberi makan ternak piaraan bagi petani yang tinggal di honai (rumah khas Papua) di kampung (desa) dan distrik (kecamatan), terancam molor bahkan tanggal. Warga atau petani penggila bola segera berada di bibir lapangan menyaksikan tim kesayangan turun merumput di lapangan hijau.

Mereka, warga atau petani penggila, cenderung memanjakan mata menyaksikan timnya menciptakan kegaduhan di area pinalti, misalnya. Pun kala pemain favoritnya menerobos lini pertahanan lawan lalu merobek jala lawan lalu keeper tertunduk sedih, kesal, dan malu di bawah mistar gawang di tengah histeria penonton dari bibir lapangan maupun di layar televisi.

Tak berlebihan kalau di era pemerintahan periode kedua bersama KH Ma’ruf Amin, Presiden Jokowi menggagas sekaligus mewujudkan niatnya membangun Papua Football Academy (PFA). Di bawah lereng Nemangkawi, gunung keramat yang menjulang di wilayah adat suku Amungme dan Komoro, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, PFA hadir bagai oase di padang gurun. Apa yang melatari niat Jokowi membangun PFA di Timika, jantung kota Mimika?

Cinta generasi muda

Pertanyaan lain segera lahir. Apa istimewanya menghadirkan (atau lebih tepat membangun) sebuah akademi bola menjadi persembahan bagi generasi Papua? Apa pula tantangan bagi Pemerintah Provinsi Papua serta Pemerintah Kabupaten/Kota di Papua, provinsi yang baru melahirkan tiga daerah otonom baru: Provinsi Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah, termasuk Papua Barat Daya menjawab kehadiran akademi itu bagi pembinaan generasi muda tanah Papua melalui bola?

Jawaban atas deretan pertanyaan itu dapat dilihat dan ditemui dalam sejumlah aspek berikut. Pertama, potensi generasi muda tanah Papua tak sekadar ditemukan di bidang pendidikan, pemerintahan, sosial, kemasyarakatan, dan lain-lain. Indonesia dan tanah Papua, tentu mencatat baik nama Septinus George Saa. George, anak muda Papua yang lahir pada 22 September 1986, adalah fisikawan muda Indonesia tanah Papua.

Ia tercatat menjadi pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada 2004 melalui makalahnya berjudul Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resistor. Belum lagi banyak anak muda Papua potensial lainnya yang dibiayai dengan dana otonomi khusus era pemerintahan Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal. Setelah generasi emas Papua itu merampungkan studi di berbagai kampus baik di dalam maupun luar negeri, mereka tak hanya berkiprah di Indonesia, termasuk tanah Papua namun juga di berbagai lembaga lainnya.

Begitu juga bidang olahraga, khususnya bola banyak generasi muda Papua juga telah mengharumkan nama daerahnya di tingkat lokal namun juga di level nasional. Hemat penulis, Jokowi sungguh mencintai masyarakat dan Provinsi Papua terutama generasi muda yang ikut mengharumkan nama Indonesia, tak hanya di bidang-bidang lain namun juga bola. Kehadiran Papua Football Academy adalah jawaban realistis menyemai sekaligus memajukan potensi SDM khususnya generasi muda yang gila olahraga, termasuk bola.

Kedua, kehadirang Papua Football Academy yang baru saja diresmikan Jokowi, juga bentuk komitmen pemerintah memberdayakan generasi muda Papua sebagai bagian tak terpisahkan dari generasi muda lainnya di seluruh Indonesia. Generasi muda lainnya di Indonesia, sedikit maju selangkah dari aspek fasilitas sekalipun potensi mereka juga tak terpaut jauh dengan generasi muda tanah Papua.

Gelontoran dana jumbo bernilai triliunan rupiah sejak UU Otsus Papua jilid pertama dimulai hingga UU itu mengalami revisi, belum maksimal menyentuh generasi muda Papua, termasuk fasilitas pengembangan potensi dan talenta yang mereka miliki. Boleh jadi, momentum penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX alias PON Papua tahun 2021 merupakan juruselamat kehadiran Papua Football Academy setelah dari Stadion Lukas Enembe, Jokowi memandang arti penting upaya memberdayakan dan memuliakan potensi generasi muda tanah Papua lalu membangun fasilitas tersebut.

Ketiga, dalam benak Pemerintah Provinsi Papua maupun Kabupaten/kota, mengembangkan potensi generasi muda di wilayah paling timur Indonesia itu bukan sekadar menjadi tugas dan tanggungjawab pemerintah daerah dan berbagai elemen di daerah. Potensi generasi muda Papua juga perlu sokongan pemerintah pusat melalui komitmen anggaran dan pembinaan agar anak-anak muda Papua sedikit maju selangkah.

Keempat, potensi generasi muda tanah Papua di bidang olahraga khususnya bola tergolong menggembirakan. Nyaris seluruh kabupaten maupun kota tumbuh klab-klab bola yang banyak digandrungi anak-anak muda potensial. Klab-klab bola ini bergerak dalam semangat dan bersandar pada dukungan finansial daerah melalui APBD dan orang per  orang yang cinta generasi muda di bidang sepakbola.

Kelima, kegigihan pemerintah daerah mendorong lebih banyak potensi anak muda Papua juga tak kunjung padam. Pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, juga mengharapkan dukungan berbagai berbagai lembaga keuangan maupun korporasi yang beroperasi di wilayah tanah Papua.

Keenam, selama ini, publik tahu bahwa Bank Papua dan PT Freeport Indonesia adalah dua sponsor utama sejumlah klab bola di wilayah itu, termasuk Persipura Jayapura, klab berjuluk Mutiara Hitam, yang sudah melahirkan banyak pesepakbola nasional yang pernah dan tengah merumput di berbagai klab baik di Indonesia maupun asing.

Tentu saja, kehadiran Papua Football Academy di lereng Nemangkawi, gunung keramat dalam kepercayaan masyarakat Amungme dan Komoro di kota Timika dan Provinsi Papua Tengah, menjadi wadah menyemai potensi generasi emas masa depan Papua dan negeri ini di bidang olahraga, khususnya bola.

Kini, Papua Football Academy sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan generasi muda tanah Papua mengembangkan bakat dan talentanya demi mengharumkan bumi Cenderawasih dan negeri tercinta. Apakah generasi muda Papua mau dan bersedia mengembangkan kemampuannya di bilang olahraga, khususnya bola mengikuti jejak para seniornya seperti Rully Nere, Yohanes Auri, Alexander Pulalo, Solossa bersaudara: Boaz Solossa, Ortizan Solossa, dan Nehemia Solossa? Atau jejak Ramai Rumakiek, Ricky Kambuaya, Elie Aiboy, dan lain-lain (sekadar menyebut beberapa nama), terpulang kepada generasi muda tanah Papua sendiri.

Pastinya, Presiden Jokowi sudah mewujudkan niatnya menghadirkan Papua Football Academy dengan dukungan Freeport Indonesia guna memajukan potensi generasi juda Papua di bidang olahraga, khususnya bola. Melalui wadah ini, anak-anak muda Papua digembleng untuk meraih prestasi melalui disiplin di bawah bimbingan pelatih.

“Saya harap anak-anak di Papua Football Academy memanfaatkan dengan baik kesempatan yang telah diberikan untuk menimba ilmu di bidang sepak bola ini,” ujar Jokowi saat prosesi peluncuran Papua Football Academy di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu, (31/8/2022).

Tugas berat pemerintah daerah di sejumlah provinsi baik Papua, Papua Selatan, Papua Pegunungan dan, Papua Tengah serta Pemerintah Pusat melalui kementerian atau lembaga dan berbagai komponen bersinergi menyemai potensi generasi muda tanah Papua menuju generasi emas bagi Indonesia masih diperlukan. Dari Papua Football Academy di Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, ada asa segera diraih bagi anak-anak muda tanah Papua di bidang olahraga, khususnya bola. Wa wa wa…… (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :