Pasca Kasus Pemalangan, Situasi Dogiyai Kondusif dan Aktivitas Ibadah Minggu Berjalan Normal

Pasca Kasus Pemalangan, Situasi Dogiyai Kondusif dan Aktivitas Ibadah Minggu Berjalan Normal

Anggota Kepolisian Resor (Polres) Dogiyai tengah dirawat akibat terluka saat terjun untuk mengamankan aksi pemalangan, pengrusakan kendaraan, dan penjarahan kios milik warga oleh sekelompok masyarakat di Jalan Trans Nabire-Enarotali, Dogiyai, Papua Tengah, Sabtu (11/3) sekitar pukul 17.00 WIT. Foto: Istimewa

Loading

MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Kepala Kepolisian Resor (Polres) Dogiyai Kompol Sarraju, SH, Minggu (12/3) membenarkan peristiwa pemalangan, pengrusakan kendaraan, dan penjarahan kios milik warga yang dilakukan sekelompok masyarakat di Jalan Trans Nabire-Enarotali pada Sabtu (11/3) sekitar pukul 17.00 WIT.

Menurut Sarraju, saat terjadi peristiwa tersebut pihak aparat langsung terjun ke TKP di dua titik guna mengantisipasi aksi lanjutan. Namun, ujar Sarraju, massa melakukan perlawanan dengan memanah dan melempar batu. Pihak aparat berhasil mendorong massa masuk ke kantong mereka di Ekimanida.

“Dalam peristiwa ini ada anggota yang terkena panah dan lemparan batu. Korban sudah ditangani tim medis. Saat ini situasi kantibmas sudah kondusif. Warga sudah beraktivitas kembali,” kata Sarraju kepada Odiyaiwuu.com dari Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Minggu (12/3).

Sarraju menambahkan, kegiatan ibadah Minggu bagi umat Kristiani di wilayah Dogiyai juga berjalan seperti biasa. Aktivitas pasar sepi. Warung dan kios-kios tutup karena bertepatan dengan Hari Minggu. Arus lalu lintas dari Dogiyai ke arah Deyai dan Paniai maupun sebaliknya juga berjalan normal.

Meski demikian, ujar Sarraju, dalam rangka menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat, pihak Polres Dogiyai menambak personil Brimob Yon C Nabire guna melakukan pengamanan di beberapa titik sekaligus meningkatkan kegiatan patroli gabungan.

Kepala Bidang Hubungab Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ary Prabowo, SH, SIK, M.Kom mengatakan, terjadi peristiwa pemalangan dan pengrusakan kendaraan yang terjadi di Jalan Trans Nabire-Enarotali, di Ekimanida Sabtu (11/3) sekitar pukul 17.00 WIT.

Peristiwa bermula saat sekelompok orang melakukan aksi pemalangan dan pengrusakan kendaraan terhadap M Husein (29) bersama keluarganya yang berjumlah tiga). Saat itu rombongan keluarga itu hendak melakukan perjalanan dari Kabupaten Nabire menuju Madi, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.

“Setibanya di TKP, tepatnya di pertigaan jalan masuk Kampung Ekimanida, korban melihat adanya mobil yang berada di depannya sudah dikelilingi massa namun korban tidak tahu apa penyebabnya,” ujar Benny melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com di Jakarta, Minggu (12/3).

Benny mengatakan, oleh karena merasa takut, korban memutar balik kendaraannya dengan maksud ingin melaporkan kejadian tersebut ke Polres Dogiyai. Setelah korban memutar balik kendaraannya, sekitar 50 orang massa mengejar korban dan melakukan pelemparan dengan menggunakan batu ke kendaraan korban.

Akibat peristiwa itu, ujar Benny, kendaraan korban mengalami kerusakan. Kaca depan retak, dan kaca samping kiri kanan serta kaca belakang pecah. Akibat kejadian itu, korban melapor ke Polres Dogiyai dan mengamankan diri.

Selanjutnya, personel Polres Dogiyai yang dipimpin Kasat Intelkam Ipda Hendra Simbolon bergerak menuju TKP guna memastikan kejadian sebenarnya. Setibanya di lokasi, sekelompok pemuda langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan panah dan batu ke arah petugas.

Kapolres Sarraju, Sabtu (11/3) pukul 17.20 WIT tiba di TKP dengan maksud bertemu langsung dengan sekelompok pemuda tetapi dihujani panah dan batu. Kapolres bersama anggota melakukan barikade di jalan masuk ke Ekimanida sambil melepaskan tembakan flash ball ke kerumunan massa. Namun, massa tidak menghiraukan,” kata Benny.

Akibat penyerangan personel Polres Dogiyai Bripda Guntur Febrian Rumaropen terkena anak panah di bagian punggung kaki sebelah kanan. Korban langsung dilarikan ke Polres Dogiyai untuk dilakukan penanganan medis.

Sarraju mengatakan, (Sabtu, 11/3) pukul 20.00 WIT, personel melakukan koordinasi dengan anggota DPRD Dogiyai Yuli Gane guna menenangkan situasi. Situasi sempat mereda. Personel hendak kembali dan bertahan di pertigaan Kalituka. Namun, di sepanjang jalan menuju pertigaan Kalituka, sekelompok pemuda melakukan pelemparan batu dan anak panah kepada petugas.

Sarraju kemudian memerintahkan personil gabungan Brimob dan personil Polres Dogiyai membubarkan massa yang melakukan pembakaran ban. Namun, massa yang semakin bringas kembali menghujani rombongan dengan anak panah dan batu.

“Akibatnya, salah satu personil Brimob Briptu Andi terkena anak panah dan kemudian dievakuasi ke Nabire untuk penanganan medis,” ujar Sarraju.

Sarraju mengatakan, sejak (Sabtu, 11/3) pihak Polres Dogiyai juga mengambil langkah soft membangun komunikasi dengan para tokoh uuntuk menenangkan massa dan mengimbau untuk kembali ke rumah masing-masing.

Namun, imbauan para tokoh tidak diindahkan sehingga aparat mengambil langkah membubarkan massa yang sudah bertindak anarkis. Menurutnya, langkah itu diambil agar aksi anarkis tidak berkembang lalu mempengaruhi warga lain untuk ikut-ikutan melakukan aksi pelanggaran hukum lainnya.

“Saya mengimbau warga masyarakat dan semua elemen di Dogiyai terlibat aktif dan berperan menjaga kantibmas. Semua elemen diimbau agar memiliki kehendak baik dan tergerak hati mendukung upaya penciptaan dan pemeliharaan kantibmas di Dogiyai,” kata Sarraju.

Sarraju juga mengimbau semua ikut memberi perhatian pada perilaku menyimpang yang melanggar hukum. Hal tersebut penting mengingat dampaknya bukan hanya korban luka atau jiwa, harta benda serta fasilitas pemerintah dan umum.

Lebih dari itu, kata Sarraju, perilaku menyimpang yang melanggar hukum malah memberi citra negatif bagi Dogiyai sebagai daerah yang aman dan warganya sangat ramah. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :