JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Pihak Kantor Staf Presiden (KSP) menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas respon cepat Penjabat Walikota Salatiga Sinoeng Noegroho Rachmadi membantu mengatasi persoalan kesulitan makanan dan biaya kuliah yang dihadapi para mahasiswa asal Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah.
Sinoeng mengemukakan, pihaknya langsung merespon keluhan mahasiswa yang disampaikan melalui berita yang dilansir odiyaiwuu.com, Selasa (7/2). Sinoeng juga langsung berkoordinasi dengan Rektor UKSW Salatiga Prof Dr Intyas Utami terkait persoalan yang tengah dihadapi mahasiswa asal Pegunungan Bintang yang mengaku kelaparan akibat belum mendapat uang bantuan pemerintah daerah.
“Malam (Selasa, 7/2) nanti sudah saya siapkan bantuan sembako untuk 10 hari dan sudah koordinasi intens dengan Ibu Rektor UKSW Salatiga. Malam ini saya pimpin sendiri dalam Komando Gugus Tugas Pemkot. Kami gerak cepat,” kata Sindoeng melalui keterangan yang diperoleh dari Salatiga, Selasa (7/2).
Menurut Sinoeng, pihaknya akan mengumpulkan para mahasiswa Papua di satu titik di UKSW sebagai langkah mempermudah komunikasi. “Melalui satu koordinator mahasiswa Kabupaten Pegunungan Bintang, malam ini saya minta dikumpulkan di UKSW. Hal ini semata-mata mempermudah komunikasikan kita,” katanya.
Sinoeng juga akan mengajak makan malam para mahasiswa sebagai sarana menjalin komunikasi dan silahturahmi. “Saya, Bu Sekda, Bu Rektor akan ajak para mahasiswa ini makan malam. Kami harapkan dengan momen ini mereka tidak lagi perlu terbebani dan merasa memiliki keluarga di Salatiga ini sekaligus mencari jalan keluar agar mereka bisa berkomunikasi dengan Pemda asal mereka,” lanjut Sinoeng.
Menurut Sinoeng, langkah cepat tersebut diambil mengingat persoalan yang dihadapi mahasiswa adalag masalah kemanusiaan. “Ini yang kita hadapi makhluk Tuhan dan yang namanya anak bangsa tidak peduli ia bukan asal Salatiga. Inilah saat ini kita menunjukkan bahwa kita NKRI,” kata Sinoeng menambahkan.
Respon Penjabat Walikota Salatiga mendapat apresiasi pihak Kantor Staf Presiden (KSP). “Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Ketua DPRD Kota Salatiga Pak Dance Ishak Palit yang peduli kepada suara para mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi,” ujar Tenaga Ahli Utama KSP Theofransus Litaay, Ph.D kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (7/1).
Theo juga menyampaikan terima kasih kepada Rektor UKSW Intyas Utami yang telah membantu meringankan pembiayaan kuliah para mahasiswa sambil menunggu pelunasan uang kuliah dari Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Kami mengharapkan adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang atas keluhan para mahasiswa. Kiranya masalah ini tidak terulang di waktu mendatang,” ujar Theo lebih lanjut.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Pegunungan Bintang Octoviaen Gerald Bidana melalui pesan singkat menuding pemberitaan media ini yang dipandang sepihak karena belum dilakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada Pemda sebelum menrbitkan informasi para mahasiswa asal Pegunungan Bintang yang mengaku kelaparan.
“Kami tidak lepaskan mahasiswa. Justru kami ada serius urus. Anda (wartawan Odiyaiwuu.com) tahu apa tentang mahasiswa ini? Saya baru saja dari kampus itu. Anda pembina mahasiswa? Berita tidak berimbang. Anda saya minta terbitkan klarfikasi pemberitaan ini. Siapa yang minta Anda (wartawan Odiyaiwuu.com) terbitkan langsung?” kata Gerald melalui pesan singkat kepada Odiyaiwuu.com, Selasa (7/2).
Sementara itu, perwakilan mahasiswa UKSW Salatiga asal Pegunungan Bintang Lusianus Uropmabin mengatakan, menyusul keluhan yang disampaikan melalui Odiyaiwuu.com, Penjabat Walikota Sinoeng Noegroho Rachmadi bersama jajarannya, Selasa (7/2) langsung bergerak memberikan bantuan kepada para mahasiswa asal Pegunungan Bintang.
“Pak Penjabat Walikota Salatiga memberikan kami tujuh karung beras, telur 20 kg, mie 10 dus, roti 300 biji. Pertemuan (Selasa, 7/2) malam ini selain dihadiri langsung Penjabat Walikota Salatiga, Bapak Sinoeng Noegroho Rachmadi, hadir juga perwakilan Badan Amil Zakat Nasional Kota Salatiga, Wakil Rektor I, II, dan II UKSW Salatiga serta dosen UKSW asal Pegunungan Bintang Pak Melkior Sitodana,” kata Lusianus kepada Odiyaiwuu.com dari Salatiga, Selasa (7/2).
Sebelumnya, diberitakan sebanyak 200 mahasiswa asal Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan yang tengah kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah mengaku, sejak Januari menderita kelaparan karena tidak memikiki uang. Mereka juga terancam dikeluarkan pemilik kontrakan karena belum membayar uang pemondokan.
“Sejak Januari lalu kami mahasiswa yang berjumlah 200 orang tak bisa makan minum. Kami juga terancam dikeluarkan dari kos-kosan dalam satu bulan terakhir ini. Uang beasiswa kami belum dikirim Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang sejak Januari 2023 lalu,” ujar Agustinus Kakyarmabin dan Lusianus Uropmabin kepada Odiyaiwuu.com dari Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (7/2).
Menurut Kakyarmabin dan Uropmabin, selama sebulan lebih sebagian besar mahasiswa hanya mengandalkan kiriman orang tua yang rata-rata petani namun kirimannya tidak menentu. Mereka juga belum membayar biaya pemondokan sehingga terancam dikeluarkan pemilik kos.
“Ada mahasiswa yang memberikan jaminan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Kartu tanda Penduduk di warung-warung sekadar mendapat makan minum pemilik warung,” kata Kakyarmabin. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com).