JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Departemen Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik melalui Program Papua Edukatif menyelenggarakan pelatihan literasi digital secara daring bagi pemuda Papua, Sabtu (29/10).
Pelatihan bertema Pelatihan Google Apps Lanjutan dengan tujuan memperdalam penggunaan fasilitas dalam google apps itu menghadirkan sejumlah instruktur yang ahli di bidangnya.
Gasper Tabuni, S.Si, M.Si tampil memaparkan materi tentang perkembangan informasi dan teknologi (IT) di wilayah Papua Pegunungan dan peluang pengembangan e-culture. Ia mengatakan, perkembangan industri 4.0 memberikan peluang bagi masyarakat adat Papua untuk mendokumentasikan dan mendistribusikan nilai-nilai budaya Papua dengan memanfaatkan kecanggian teknologi informasi.
“Era industri 4.0 ini memberikan peluang bagi generasi muda Papua untuk mengembangkan aplikasi dalam rangka mendokumentasikan dan menyebarluaskan unsur-unsur kebudayaan Papua. Msalnya, game tarian perang, aplikasi bahasa daerah, aplikasi lagu lagu daerah, dan sebagainya sehingga generasi muda Papua bisa belajar budaya dari fasilitas teknologi tersebut,” ujar Gasper, pengajar IT STMIK Agamua Wamena.
Pembicara lainnya adalah Senior Full Stack Developer Xtramile Solutions Timotius Sangian, S.Kom dan ICT Officer, PT Petrosea Nico Koibur, S.Kom. Keduanya secara bergantian memberikan pelatihan pemanfaatan fasilitas google apps dalam dunia kerja. Mulai dari cara menggunakan dokumen, spreadsheet, slide, kalender, dan youtube.
Timotius saat tampil dalam pelatihan tersebut mengatakan, dalam dunia kerja saat ini sudah mulai remote working atau work from home. “Pada saat ini banyak pekerjaan IT bekerja secara remote working atau work from home. Artinya, tidak perlu masuk kantor, bekerja bisa dari rumah saja”, ujarnya.
Timotius menceritakan pengalamannya bekerja sebagai senior full stack developer secara remote working di perusahaan yang kantornya di luar tanah Papua.
Nico Koibur berpesan kepada pemuda Papua agar terus mengembangkan skill IT. Jika tidak dipelajari secara kontinyu bisa lupa bahkan tertinggal sebab teknologi berkembang sangat cepat.
“Apapun aplikasi IT yang ajarkan harus diperdalam sendiri dan digunakan secara kontinu. Jika berhenti akan lupa bahkan tertinggal karena perubahan teknologi sangat cepat dengan menghadirkan teknologi baru atau fitur-fitur yang berbeda dari sebelumnya,” ujarnya.
Ketua Departemen Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik Melkior NN Sitokdana, S.Kom, M.Eng berjanji menyelengarakan pelatihan khusus tentang Youtube dan Google AdSense yang menghadirkan Youtuber dari kalangan orang asli Papua ataupun orang lain.
Pelatihan khusus ini perlu mengingat para peserta sangat antusias bertanya terkait Youtube dan Google AdSense. Dengan sehingga pemuda Papua dipersiapkan skill dan pengetahuannya dalam mengelola Youtube secara profesional. Papua Edukatif diselenggarakan dua kali setiap bulan dan diluncurkan, launching sejak Juni 2022.
Diskusi dipandu moderator Yuspani Asemki, SIP, mahasiswa Program Pascsarjana Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)