Bupati Edowai Diminta Buka Lapangan Kerja Guna Menekan Penyakit Sosial di Deiyai - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Bupati Edowai Diminta Buka Lapangan Kerja Guna Menekan Penyakit Sosial di Deiyai

Bupati Kabupaten Deiyai Ateng Edowai S.Pd.K, M.Pd. Foto: Istimewa

Loading

WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Bupati Ateng Edowai S.Pd.K, M.Pd beserta jajarannya diminta membuka peluang lapangan kerja terutama untuk menampung usia angkatan kerja produktif di wilayah itu.

Para pekerja usia angkatan kerja produktif tersebut perlu disediakan lapangan kerja agar mereka mendapatkan pekerjaan guna menghidupi ekonomi keluarga sekaligus menghindari meningkatnya jumlah angka pengangguran. Hingga saat ini, pengangguran di Deiyai menjadi salah satu akar masalah sosial yang belum terselesaikan.

“Pengangguran jadi mimpi buruk dan menjadi sumber penyakit sosial masyarakat. Kalau saya identifikasi pelaku penyakit sosial, pelaku lebih didominasi angkatan kerja produktif. Mereka ini belum mendapatkan pekerjaan sehingga muncul aneka penyakit sosial di tengah masyarakat,” ujar tokoh muda Meeuwodide Mando Mote kepada Odiyaiwuu.com saat dihubungi dari Nabire, kota Kabupaten Nabire, Papua, Senin (1/8).

Pemerintah Kabupate Deiyai di bawah kepemimpinan Bupati Edowai dan Wakil Bupati Hengky Piga sejak dilantik oleh Gubernur Papua Lukas Enembe di Gedung Negara Dok V Atas Jayapura, Papua, Rabu (20/2 2019) untuk memimpin kabupaten itu masa tugas 2019 -2014 juga telah mencanangkan pemberantasan penyakit sosial di wilayahnya. Aneka penyakit sosial yaitu peredaran minuman keras (miras) dan berbagai bentuk perjudian.

Namun, pasca langkah tegas membasmi penyakit sosial di Deiyai diambil pemerintah setempat. Hasil identifikasi menunjukkan, pelakunya banyak didominasi angkatan kerja produktif. Banyak usia angkatan kerja terlibat dalam aneka penyakit sosial itu akibat mereka belum mendapatkan pekerjaan tetap.

“Pemerintah Kabupaten Deiyai sudah buat larangan dengan inisiatif para tokoh adat guna membasmi penyakit sosial. Namun demikian, saat ini hal mendesak yaitu pemerintah kabupaten perlu membuka lapangan kerja guna usia angkatan kerja produktif yang masih nganggur sehingga mereka bisa bekerja dan mandiri,” kata Mote lebih lanjut.

Pembukaan lapangan kerja tersebut sebagai bagian dari upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Deiyai yang saat ini paling rendah di seluruh Indonesia. IPM ini juga mengukur capaian pembangunan dari sejumlah komponen dasar seperti kesehatan, lapangan pekerjaan, usia, kualitas hidup.

“Deiyai butuh lapangan pekerjaan tetap bagi para penganggur. Sebab itu salah satu bagian dalam rangka mendongkrak grafik IPM yang dianggap paling di Indonesia sesuai data Badan Pusat Statistik tahun 2020 dan 2021,” ujarnya.

“Ini masukan dari generasi muda yang perlu dipertimbangkan oleh pengambil kebijakan di daerah kita,” kata Mando menambahkan.

Tokoh pemuda Deiyai Theo Tekege dalam sebuah pernyataan yang dirilis sebuah online lokal pernah menyebut aneka penyakit sosial seperti miras, judi togel serta sabung ayam dan lain-lain semakin marak dan menjamur di Waghete, Kota Kabupaten Deiyai.

Tempat judi dan miras ini membuat warga dari kampung berbondong-bondong ke Waghete dan menghabiskan waktunya dengan sia-sia di ibukota kabupaten. Mereka lupa dengan anak, istri, kebun, rumah, kampung bahkan gereja karena mereka sudah terhipnotis miras dan judi.

Menurut Theo, banyak anak muda mengkonsumsi miras yang berujung hal-hal negatif seperti timbulnya kekerasan, seks bebas dan kasus kriminal lainnya. Apalagi miras yang dikonsumsi adalah jenis oplosan, bukan bermerk sehingga dampaknya akan sangat berbahaya bagi tubuh.

“Saya berharap agar Pemerintah Kabupaten Deiyai termasuk pihak legislatif, tokoh pemuda, adat, dan TNI-Polri tegas dan bekerjasama mencegah dan mengatasi penyakit sosial ini demi Deiyai yang aman dan damai,” ujar Theo. (Emanuel You, Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :